spot_img
Selasa, Mei 7, 2024
spot_img

Awan Kelabu di Eropa: Ancaman Krisis yang tidak Berkesudahan

Kondisi itu diperparah dengan serangan Rusia atas Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Selain memberi dampak keamanan, invasi tersebut juga memberi konsekuensi ekonomi, wabilkhusus pada naiknya harga energi. Negara-negara Eropa bersepakat untuk menghukum Rusia melalui blokade ekonomi, termasuk penjualan minyak dan gas.

Ketika kini pandemi sudah mereda dan industri diharapkan untuk kembali bergeliat, kenaikan harga energi kembali memukul mundur. Keterbatasan pasokan energi tidak terbatas pada naiknya ongkos produksi, tetapi pemerintah juga melakukan rasionalisasi ulang suplai energi bagi industri yang menggunakan energi berskala besar. Di Belanda misalnya, pemerintahnya telah mengurangi pasokan energi untuk pabrik-pabrik sebagai antisipasi memasuki musim dingin. Akibatnya, produksi menurun dan keluaran dalam perekonomian ikut turun.

- Advertisement -

Selain harga energi, harga pangan juga terdampak cukup parah akibat invasi ini. Selama ini, Ukraina merupakan salah satu pemasok pangan utama bagi Eropa, seperti gandum dan minyak nabati. Akibat perang, produksi menjadi terganggu dan akibatnya harga pangan pun naik. Minyak nabati di Florence, misalnya, di masa sebelum perang harganya berkisar 1 euro hingga 1,5 euro untuk 1 liter, kini sudah menyentuh 3,5 euro hingga 4 euro per Liter. Kenaikan harga pangan bersamaan dengan energi, yang mana keduanya merupakan kebutuhan pokok, sangat menekan masyarakat.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini