spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Awan Kelabu di Eropa: Ancaman Krisis yang tidak Berkesudahan

Oleh: Farhan Abdul Majiid, mahasiswa pascasarjana di School of Transnational Governance, European University Institute, Italia.

KNews.id-Sudah beberapa hari terakhir, Kota Florence, Italia, diselimuti awan kelabu. Memang, curah hujan biasanya meninggi di akhir Oktober hingga awal Desember. Akan tetapi, pada saat yang sama, masih lekat dalam memori penduduk Kota Florence, bagaimana musim panas kemarin begitu menyengat. Hari-hari dilalui dengan suhu udara di atas 40°C dan udara kering dengan kelembapan di bawah 40%. Hujan rintik-rintik yang turun belum mampu menghilangkan memori atas musim panas terkering sepanjang sejarah Eropa.

- Advertisement -

Kondisi cuaca ini kurang lebih dapat menggambarkan kondisi geopolitik dan geoekonomi Eropa hari ini. Paceklik ekonomi akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Peningkatan arus barang, jasa, dan manusia pun belum kembali layaknya pertumbuhan semula. Di tengah kondisi seperti ini, serangan Rusia terhadap Ukraina memperparah keadaan dengan ancaman krisis energi di depan mata.

Sementara itu, pemerintahan Liz Truss di Inggris yang harus jatuh walau baru seumur jagung juga menunjukkan ada masalah mendasar dalam perekonomiannya. Berbagai pakar sudah mengingatkan tahun depan ekonomi Eropa berpotensi krisis, atau setidaknya, diam di tempat.

- Advertisement -

Melihat adanya rentetan peristiwa yang mengindikasikan adanya krisis di Eropa ini, ada beberapa pertanyaan yang menarik untuk ditinjau lebih jauh. Bagaimana Eropa bisa terjebak dalam situasi krisis seperti ini? Sejauh mana dampaknya akan mencapai Indonesia?

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini