spot_img
Selasa, Mei 7, 2024
spot_img

Awan Kelabu di Eropa: Ancaman Krisis yang tidak Berkesudahan

Kerapuhan Internal, Guncangan Eksternal
Jika dideskripsikan dengan singkat, kondisi ekonomi Eropa hari ini adalah akibat dari dua hal: kerapuhan secara internal dan guncangan dari eksternal. Secara internal, rapuhnya ekonomi Eropa merupakan konsekuensi dari belum tuntasnya pemulihan pasca krisis ekonomi 2008. Secara eksternal, guncangan terjadi dari dua arah: serangan Rusia atas Ukraina di timur dan perubahan kebijakan moneter Amerika Serikat dari barat.

Pascakrisis 2008, terdapat disparitas dalam pemulihan ekonomi di negara-negara Eropa, khususnya yang berada di dalam Zona Euro. Jika kita gunakan indikator pertumbuhan PDB per kapita riil misalnya, sebagian besar negara sudah menunjukkan adanya pemulihan, dengan Irlandia memiliki akselerasi tertinggi meninggalkan negara-negara Eropa lainnya. Sementara itu, beberapa negara seperti Italia dan Yunani berada dalam kondisi sebaliknya. Mereka memiliki pendapatan per kapita riil yang lebih rendah di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun 2000.

- Advertisement -

Dari segi industri, terlebih industri digital, Eropa masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, khususnya AS. Dalam laporan Bank Investasi Eropa tahun 2022, disebutkan negara-negara Eropa, termasuk yang berada dalam Uni Eropa, mengalami ketertinggalan dalam adopsi teknologi digital dalam industrinya. Pandemi Covid-19 juga tidak mengakselerasi adopsi tersebut selayaknya di negara maju yang lain. Ketertinggalan Eropa dalam mengadopsi teknologi digital dapat membuat industri relatif kurang kompetitif dan adaptif. Ini menjadi salah satu pekerjaan besar bagi industri di Eropa untuk dapat memanfaatkan peluang untuk mengatasi krisis melalui dunia digital.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini