spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Tak Pernah Shalat Tarawih Selama Ramadhan, Apakah Pahala Puasanya Akan Berkurang?

 

KNews.id – Apakah pahala puasa Ramadhan akan berkurang jika tidak pernah shalat tarawih?

- Advertisement -

Simak penjelasan berikut.

Sebagian umat muslim mungkin ada yang menanyakan persoalan ini. Khususnya bagi mereka yang belum sempat mengerjakan shalat tarawih, karena kesibukan pekerjaannya, sakit, atau hal-hal lain.

- Advertisement -

Diketahui, selain puasa, shalat tarawih juga termasuk salah satu ibadah utama di bulan suci ramadhan. Namun tidak seperti ibadah puasa ramadhan yang hukumnya wajib, hukum melaksanakan shalat tarawih ialah sunnah.

Bahkan menurut pendapat ulama, shalat tarawih hukumnya sunnah muakad, yang artinya shalat sunnah ini sangat dianjurkan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib. Shalat tarawih ini juga dianjurkan dilakukan karena dapat menyempurnakan ibadah wajib.

- Advertisement -

Disamping itu, diketahui bersama bahwa puasa ramadhan dan shalat tarawih merupakan ibadah yang hanya khusus dilaksanakan di bulan ramadhan. Meski termasuk ibadah utama di bulan ramadhan, ada diantara umat muslim yang hanya mengerjakan puasa saja.

Sementara shalat tarawih tidak dikerjakan dengan berbagai sebab dan alasan. Bukan hanya pada satu malam, bahkan mungkin ada yang tidak mengerjakan shalat tarawih dalam satu bulan penuh, atau di ramadhan selanjutnya.

Lalu, bagaimanakah hukumnya?

Apakah puasa yang dikerjakan batal atau tidak diterima lantaran tidak dilengkapi dengan shalat tarawih, ataukah bisa mengurangi pahala puasa yang dikerjakan?

Mengenai hukum puasa tapi tidak mengerjakan shalat tarawih ini pernah dijelaskan oleh ulama muda asal Aceh, Ustad Masrul Aidi, LC, MA kepada Serambinews.com beberapa tahun lalu.

Berikut penjelasan Ustad Masrul soal hukum orang berpuasa tapi tidak mengerjakan shalat tarawih.

Puasa tetap sah

Menurut Ustad Masrul Aidi, tidak batal puasa jika seorang muslim yang hanya mengerjakan puasa tanpa disertai dengan shalat tarawih. Ustad Masrul mengatakan, puasa dan shalat tarawih merupakan rangkaian ibadah yang berbeda.

Menurutnya, kedua ibadah ini tidak memiliki kesamaan, selain pelaksanaannya yang sama-sama dikerjakan pada bulan Ramadhan.

“Puasa Ramadhan dengan shalat tarawih itu rangkaian ibadah yang berbeda hanya ada kesamaan pada waktu pelaksanaan yaitu sama-sama di bulan Ramadhan,” kata Pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Babul Maghfirah, Aceh Besar tersebut saat ditemui di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh pada Kamis 1 April 2021.

Sehingga, lanjutnya, meskipun seseorang berpuasa namun tidak shalat tarawih, maka puasanya tetap sah.

“Bahkan sah orang yang berpuasa selama Ramadhan, namun tidak shalat lima waktu. Apalagi tidak shalat tarawih. Hanya menjadi tidak bermakna puasa Ramadhan, bila tidak mengerjakan shalat fardhu,” jelas Ustad Masrul.

“Shalat tarawih itu adalah ibadah yang terpisah,” sambungnya.

Tidak mengurangi pahala puasa

Lebih jauh Ustad Masrul menerangkan, tidak mengerjakan shalat tarawih juga tidak mengurangi pahala puasa. Hanya saja, jika tidak mengerjakan shalat tarawih, maka tidak muslim tersebut tidak mendapatkan pahala tambahan.

“Jika ada orang berpuasa sepanjang bulan Ramadhan, siang hari berpuasa tapi malam hari tidak mengerjakan tarawih, tidak mengurangi pahala puasanya sama sekali. Cuma tidak bertambah dari sisi pahala karena tidak mengerjakan shalat tarawih,” jelas Ustadz.

Ibadah malam bukan hanya Shalat Tarawih

Disamping itu, Ustadz Masrul juga menambahkan, bahwa ibadah malam hari pada bulan Ramadhan bukan hanya shalat tarawih. Lebih dari itu, pekerjaan-pekerjaan yang halal dilakukan oleh seorang Muslim untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, juga bernilai ibadah.

Sebagaimana seorang suami yang mencari nafkah untuk keluarganya, sehingga tidak dapat mengerjakan tarawih, bagi orang tersebut juga bernilai pahala karena bekerja untuk keluarga.

“Harus dipahami pula, bukan hanya sekedar shalat tarawih yang menjadi pokok ibadah pada malam bulan Ramadhan.

Sebab ada sebagian saudara kita ada tuntutan tugas, seperti polisi, tentara ataupun pedagang yang harus mencari nafkah untuk keluarga ataupun sopir yang membawa penumpang di malam hari dan sebagainya.

Mereka yang mencari rezeki halal dengan cara-cara yang diizinkan Allah SWT, itupun menjadi ibadah bagi mereka, sebagaimana orang menuntut ilmu di jalan Allah, yang penting mereka hidupkan malam Ramadhan dengan aktivitas ibadah,” tutup Ustadz Masrul Aidi Lc.

(Zs/Trbn)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini