“Ini hanya menunjukkan betapa pentingnya protes sosial ini dalam meyakinkan pemimpin teratas itu sendiri inilah saatnya untuk pindah,” kata Yanzhong Huang, seorang senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, kepada CNN International, Jumat (16/12).
“Kalau tidak, tidak dapat dijelaskan mengapa tepat sebelum protes, mereka sebenarnya menggandakan nol-covid dan membalikkan kebijakan relaksasi.”
Kebijakan nol-Covid ala Xi juga sebelumnya mendapatkan pandangan yang kurang baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, kebijakan yang menahan mobilisasi ini justru membuat kekebalan warga terhadap Covid-19 menjadi rendah.
Namun, bila China memutuskan untuk melonggarkan kebijakan itu, hal ini justru menimbulkan kekhawatiran karena rendahnya angka kekebalan warga yang nantinya mampu menaikan jumlah kasus harian. Apalagi dengan situasi musim dingin yang mendekat.