spot_img
Selasa, Mei 14, 2024
spot_img

Mengulas Makanan Berisi Celaan Menurut Pandangan Islam

 

KNews.id – Jakarta ,Ramai soal food vlogger yang mengulas jujur makanan yang berisi celaan. Bagaimana fenomena ini dalam pandangan Islam? Ini penjelasannya.
Drama review jujur antara food vlogger dan pemilik warung makan belum juga usai. Review jujur yang dilakukan food vlogger selalu menuai pro dan kontra.

- Advertisement -

Ada yang beranggapan sebagai hal yang biasa karena bisa jadi referensi ketika memilih tempat makan. Dan ada pula yang menolak lantaran tak sejalan dengan pandan Islam.

Apalagi jika review jujur tersebut berisi celaan makanan. Misalnya rasanya tak enak, baunya tak sedap, dan lain sebagainya.

- Advertisement -

1. Nabi Muhammad SAW Tak Pernah Mencela Makanan

Hal ini pernah dijelaskan oleh Buya Yahya lewat video dakwah di kanal YouTubenya. Ia menjelaskan bahwa mengomentari dan mencela makanan artinya tidak mensyukuri karunia Allah SWT.

- Advertisement -

Dalam sebuah hadis riwayat bukhari muslim dari Abu Hurairah ra pun dijelaskan, “Nabi Muhammad SAW tidak pernah sama sekali menghina dan mencela semua jenis makanan,”.
Jika Rasulullah SWT suka pada makanan tersebut maka beliau memakannya, tetapi jika tidak suka beliau akan meninggalkan makanan tersebut.

2. Pernah Dialami Ustaz Khalid Basalamah

Persoalan mengomentari makanan ini pernah dialami oleh Ustaz Khalid Basalamah. Ia pernah menghidangkan susu untuk gurunya yang sedang bertamu di rumahnya.
Lalu, gurunya tersebut meminum susu yang dihidangkan sedikit, kemudian diletakkan kembali. Ustaz Khalid bertanya kenapa tidak diminum.

Kemudian, gurunya menjawab, “Jazakallah cukup,”. Setelah gurunya pulang, Ustaz Khalid pun mengecek susu tersebut dan ternyata susu itu kualitasnya sudah menurun,
Ustaz Khalid langsung tertegun dengan adab yang dilakukan gurunya. “Beliau tidak bilang ‘Ini rusak akhi kenapa dihidangkan?’ gak ada bahasa-bahasa seperti itu,” tutur Ustaz Khalid.

3. Etika Review Jujur

Soal food vlogger yang melakukan review jujur untuk sebuah kontra pun masih menjadi perdebatan. Namun, sebagian netizen beranggapan bahwa kritik wajar asalkan ada etikanya.

Etika menyampaikan kritik kepada pemilik restoran agar tidak terkesan menjatuhkan. Selain itu, saat menyampaikan kritik sebaiknya dibarengi dengan solusi dan masukan yang sifatnya membuat lebih baik.

(Zs/Dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini