KNews.id – Jakarta , Selain jenis kopi arabika dan robusta, ada juga jenis kopi lain bernama white coffee. Kok bisa kopinya berwarna putih? Ini faktanya.
Kopi awamnya memiliki warna hitam yang pekat. Proses pemanggangan biji kopi membuat biji kopi yang awalnya berasal dari buah akan memiliki warna cokelat hingga kehitaman.
Tetapi ada juga jenis biji kopi yang dikenal sebagai white coffee atau kopi putih. Bahkan nama white coffee juga digunakan untuk merek kopi kemasan yang mengklaim bahan utamanya adalah kopi putih.
Ternyata kopi putih bukan berarti biji kopinya berwarna putih. Ada beberapa fakta yang menarik untuk diketahui tentang racikan kopi putih yang segar.
Berikut ini 5 fakta kopi putih yang dilansir melalui Sprudge:
1. Asal mula kopi putih
Kehadiran kopi putih ternyata berasal dari Yaman. Menurut catatan sejarahnya saat itu ada gaya tradisional khas Yaman yang mempengaruhi penyajian kopi hingga menghasilkan kopi putih.
Biji kopi hanya akan dipanggang secara manual dan sederhana di rumah-rumah warga. Selain itu proses pemanggangannya juga dilakukan bersama biji-bijian dan rempah-rempah lain.
Kopinya tidak dipanggang sampai benar-benar menghitam, warnanya masih muda dan terang. Ditambah dengan pemanggangan bersama rempah membuat rasa kopi putih khas Yaman ini lebih kaya rasa dan aromanya.
2. Citarasa kopi putih
Jika merujuk pada rasa kopi putih secara umum yang disajikan di dunia tentu ada sentuhan yang khas. Kopi putih atau white coffee memiliki sentuhan kacang, sedikit beraroma herbal, serta ada hint mirip karamel.
Aslinya kopi putih hanya disajikan begitu saja. Jika ingin ditambahkan pemanis biasanya hanya mengandalkan gula batu atau pemanis alami lainnya.
Tetapi setelah dipopulerkan oleh oleh perusahaan asal Amerika Serikat bernama Dutch Bros, kopi putih diciptakan lebih kaya rasa. Ada kopi putih varian chai latte, ditambah susu breve, hingga diracik dengan susu oat.
3. Kandungan kafeinnya
Warnanya yang tidak hitam seringkali membuat kopi putih dianggap rendah kandungan kafeinnya. Padahal penampilannya tidak mencirikan kandungan kafein di dalamnya.
Sebagian pernyataan kopi putih memiliki kandungan kafein yang lebih rendah bisa dibenarkan. Menurut pengamatan ilmuwan kopi putih memiliki kafein yang lebih rendah tetapi hanya 5% saja dibandingkan kopi biasa.
Kandungan kafeinnya bisa sedikit lebih rendah karena proses pemanggangan yang tak sampai gosong atau hitam. Sayangnya persepsi bahwa kopi putih memiliki kafein yang jauh lebih rendah dari kopi biasa sulit dihilangkan.
4. Trik menggiling kopi putih
Biji kopinya yang dipanggang tak terlalu matang membuat teksturnya masih sekeras kerikil. Seperti yang telah disebutkan bahwa kopi putih tidak melalui proses pemanggangan yang lama. Dampaknya biji kopi pada kopi putih memiliki tekstur yang masih sangat keras dibandingkan kopi biasa.
Lena Battegay, selaku Head of Group Marketing untuk brand Mahlkonig, membenarkan bahwa biji kopi putih lebih sulit digiling. Lebih lanjut ia menyamakan tekstur biji kopi putih sama kerasnya dengan kerikil yang banyak ditemukan.
Untuk menggiling biji kopi yang keras ini dibutuhkan trik dan jenis mesin penggiling yang tepat. Jenis penggiling yang disarankan harus berbahan baja agar lebih kuat, jangan menggunakan penggiling keramik karena mudah pecah.
5. Manfaat konsumsi kopi putih
Walaupun tidak jauh berbeda dibandingkan kopi pada umumnya tetapi kopi putih tetap memiliki khasiatnya sendiri. Secara alami kopi putih juga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh.
Khasiat konsumsi antioksidan pada kopi ini dapat membantu meredakan inflamasi dan melindungi sel tubuh dari kerusakan. Dampak jangka panjangnya, konsumsi kopi secara rutin dengan porsi yang terkendali dapat mencegah penyakit kronis.
Secara khusus kopi putih memiliki kadar asam yang lebih rendah daripada kopi normal. Sehingga kopi ini akan lebih aman untuk lambung dan pencernaan terutama bagi penggemar kopi yang sensitif terhadap asam.
