Sikap AR Baswedan itu lebih pada bentuk peringatan, tapi oleh Buya Hamka digambarkan sebagai sikap berontak.
Berontak bukan saja kepada perasaan “tinggi setingkat” lalu isolasi, tetapi berontak juga kepada rasa kebangsaan, atau nasionalisme Indonesia yang baru saja tumbuh, baru saja dikobar-kobarkan, yang orang Belanda turut menanamkannya. Yaitu bahwa orang Arab ialah orang asing! Malahan sampai kepada agama Islam itu adalah agama asing, sebab dia agama orang Arab yang asing itu!
Sedang ditanamkan didikan kepada anak negeri membenci orang Arab. Di saat itu engkau jelaskan sikap: “Kami adalah bangsa Indonesia!
Kami pun mencintai tanah air kami, walaupun orang berusaha menyisihkan kami!