spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Buya Hamka dan AR Baswedan: Sebuah Kesaksian Sejarah

Oleh: Ady Amar

KNews.id- Seorang kawan, lebih tepatnya Abang sepemikiran yang tinggal di Jakarta, mengirim via WhatsApp surat yang punya nilai sejarah. Surat itu ditulis Buya Hamka kepada sahabatnya, AR Baswedan. Surat dibuat pada 21 November 1974. Surat berkisah akan perjalanan waktu disekitar tahun 1930-an.

- Advertisement -

Surat perkawanan yang dibangunnya dengan AR Baswedan, pendiri Partai Arab Indonesia (PAI), dalam bentangan waktu cukup lama. AR Baswedan adalah kakek Anies Baswedan– mantan Gubernur DKI Jakarta, yang saat ini digadang-gadang sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Surat yang ditulis untuk sahabatnya, itu menampakkan konstruksi genetika nasionalisme Anies Baswedan, seolah titisan Sang Kakek. Marilah kita dengar kesaksian Buya Hamka.

Surat Buya Hamka itu lebih pada apresiasi akan idealisme sahabatnya dalam menanamkan cita-cita baru dalam kalangan peranakan. Bagaimana AR Baswedan menggariskan pedoman yang mesti ditempuh peranakan (keturunan Arab) dalam berbangsa, dan itu bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini