spot_img
Rabu, Mei 8, 2024
spot_img

Buya Hamka dan AR Baswedan: Sebuah Kesaksian Sejarah

Menanamkan nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia, agar kaum peranakan nantinya tidak terisolasi oleh sikapnya sendiri. Sikap yang dipengaruhi kolonialis Belanda, yang memposisikan keturunan Arab, Cina dan India di atas kaum pribumi. Itu yang menyebabkan AR Baswedan berontak meluruskan pandangan keliru. Buya Hamka menggambarkan sikap sahabatnya itu dalam ungkapan surat cukup panjangnya:

Engkau berontak melawan isolasi itu. Engkau ingatkan kepada Anak Arab Indonesia, bahwa kalau ini dibiarkan berlarut-larut, hidup peranakan akan sama dengan nasib kiambang urat tak sampai ke bawah, pucuk tak sampai ke atas. Engkau bangkitkan ingatan mereka pada kenyataan, kepada realitas!.

- Advertisement -

Surat yang dibuat itu lebih pada refleksi ingatan pada kawannya, itu saat melihat AR Baswedan muncul di sampul majalah Panjimas No 163. Di situ AR Baswedan menceritakan akan Partai Arab Indonesia.

Buya Hamka lalu tergelitik untuk menulis surat pada sahabatnya. Surat kesaksian pengakuan dan cintanya pada tanah air Indonesia, dan integritas jalan hidup kebaikan yang dipilihnya. Menarik melihat surat itu, yang dibubuhi judul Saudaraku A.R. Baswedan, Taman Yuwana 19 Jogja.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini