Stott adalah Profesor dari Universitas Keele di Inggris yang banyak meneliti soal pengendalian massa di sepakbola. Ia menyimpulkan tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh tindakan polisi dan buruknya menajemen di stadion.
Tindakan polisi yang mengakibatkan banyaknya korban atas insiden di Kanjuruhan adalah keputusan melepas gas air mata untuk membubarkan masa yang turun ke lapangan. Gas air mata tersebut tak hanya ditembakkan ke lapangan tapi juga ke tribune.
- Advertisement -
Hasil investigasi Washington Post menyebut polisi melepas setidaknya 40 tembakan ke arah lapangan dan tribune. Tembakan gas air mata tersebut sebagian besar mengarah ke tribun 10,11, dan 13.