spot_img
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

Menanggapi Rumor Bakal Mantan Presiden Minta Jatah Prerogatif Presiden RI : Apakah Prabowo Mau Didikte Jokowi?

Oleh : Damai Hari Lubis – Pengamat Hukum & Politik Alumni 212

KNews.id – Jika isu publik serta publis ini memiliki sumber informasi yang jelas dengan bukti empirik, tentunya berita a quo merupakan gambaran info A.1 bagi publik, maka bisa jadi bukan hanya Kapolri dan Jaksa Agung, namun apakah, “Jokowi akan berminat” untuk merambah tancapkan kukunya ke kursi KPK termasuk ke kursi Mensesneg, yang dijabat oleh seorang “menteri kesayangan Jokowi sang eks rektor UGM.”

- Advertisement -

Namun tentunya Prabowo Subianto yang bakal dilantik menduduki kursi RI. 1 pada Oktober 2024 eks petinggi militer (eks danjen Kopassus dan eks Pangkostrad) tidak mudah untuk didikte, oleh seorang Jokowi yang bakal “purnabakti” selama-lamanya menurut dan berkesesuaian dengan sistim konstitusi yang berdasarkan UUD. 1945.

Dan pastinya harus berawal melalui proses serah terimakan jabatan pada 20 Oktober 2024 dari Jokowi kepada Prabowo dalam agenda pelantikan upacara Prabowo sebagai Presiden RI. hasil rekapitulasi KPU yang diumumkan pada 14 Februari 2024 Jo. putusan sengketa pilpres oleh MK pada 22 April 2024

- Advertisement -

Maka baru lah setelahnya kemudian Prabowo Subianto akan menunjuk dan melantik para menteri kabinet pemerintahan dibawah kepemimpinannya, sesuai hak prerogatif, hak politik absolut seorang presiden RI dan tentunya para menteri pilihan Prabowo yang sinerjitas daripada konsep kepemimpinan seorang Prabowo, serta dapat menampung aspiratif ummat bangsa ini LINTAS SARA.

Bukan khusus menampung aspirasi pribadi atau individu Jokowi, seorang yang tentunya “bakal banyak mengalami copot gigi taring politiknya kelak seiring munculnya power syndrome kekuasan dan politik, walau ada yang tersisa sebuah gigi geraham pada sosok Gibran yang diprediksi tak lebih bakal menjadi ayam sayur ditengah banyak publik “oleh sebab historis hukum Paman Anwar Usman.”

- Advertisement -

Namun entah lah, jika ternyata belakangan ada muncul gejala-gejala perkembangan politik maupun hukum yang hadir signifikan dan riil ditengah publik karena terdapat “faktor benang merah psikologisnya dari sisi non strukturtif atau hubungan emosional atau” yang justru akan menambah eratnya hubungan batin antara Jokowi-Gibran di satu pihak dengan Prabowo dilain pihak, hubungan diluar fungsional dan struktural (Capres-wapres).”

(Zs/NRS)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini