KNews.id- Seorang profesor asal Inggris, Clifford Stott, menganalisa tragedi Kanjuruhan. Ia menyimpulkan, korban berjatuhan akibat buruknya manajemen stadion dan tindakan polisi.
Insiden mengerikan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022 antara Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10). Tragedi Kanjuruhan menewaskan 131 orang dan lebih dari 400 orang lainya mengalami luka-luka.
Kejadian ini menjadi sorotan internasional. Media asal Amerika Serikat, Washington Post, melakukan investigasi penyebab Tragedi di Kanjuruhan. Mereka menganalisa 100 video dan foto serta mewawancarai para korban dan ahli. Salah satu ahli yang terlibat dalam investigasi Washington Post adalah Clifford Stott.