spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Jelang Cum Dividen, Saham BNI Cetak Rekor Baru di Rp 6.250

KNews.id – Saham emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (13/3/2024), di mana saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini.

Saham BBNI melonjak 2,05% ke posisi harga Rp 6.225/unit hingga pukul 11:40 WIB. Saham BBNI bahkan kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini di harga Rp 6.250. Adapun terakhir BBNI mencetak rekor tertinggi pasca stock split yakni pada 20 Februari lalu di Rp 6.025/unit.

- Advertisement -

Saham BBNI sudah ditransaksikan sebanyak 7.385 kali dengan volume sebesar 48,88 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 302,34 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 232,18 triliun.

Melesatnya saham BBNI hingga kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split terjadi menjelang pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Adapun periode cum date dari dividen BBNI kali ini diperkirakan akan jatuh pada 14 Maret mendatang.

- Advertisement -

Sebelumnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Senin lalu, BBNI sepakat untuk membagikandividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Sebagai informasi pada 2023, bank BUMN ini membagikan dividen dengan rasio sebesar 40%. Dengan demikian nilai dividen yang akan dibagikan BNItahun ini naik 42,76%.

- Advertisement -

Direktur Keuangan BNI,Novita Widya Anggraini mengatakan kenaikan dividen tersebut telah melalui sejumlah pertimbangan.

“Usulan itu telah kami pertimbangkan secara proporsional baik kepentingan internal bank terkait kecukupan modal bank untuk ekspansi bisnis dan kepentingan pemegang saham untuk dapat imbal hasil optimal,” katanya usai RUPST BNI, Senin (4/3/2024).

Dia menjabarkan bahwa per Desember 2023, rasio permodalan atau capital adequacy ratio(CAR) BNI sebesar 22%, jauh di atas ketentuan regulator. Kemudian tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) BNI pada periode yang sama sebesar 15,2% dengan perkiraan positif pada masa yang akan datang.

“Laba akan terus meningkat sehingga penguatan modal akan terus terjadi. BNI juga tetap dapat memenuhi kebutuhan investasi dan digital yang sedang kami kembangkan,” katanya.

Sementara itu, BNI mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif tersebut diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% yoy per tahun.

Selain itu pendapatan non-bunga (non-interest income) sepanjang 2023 naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Adapun BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Sementara itu, BNI mencatat kredit sepanjang tahun lalu naik 7,6% yoy, menjadi Rp 695 triliun. Angka ini didorong oleh ekspansi di segmen dengan profil risiko rendah, yakni korporasi blue chip baik swasta dan BUMN serta kredit konsumer.

(Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini