spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Perlu Kamu Ketahui terkait Baku Tembak Polisi dan Pengawal HRS! (II)

Insiden Penembakan versi FPI

KNews.id- Sebelum Kapolda Metro Jaya menggelar konferensi pers, Dewan Pimpinan Pusat FPI sudah mengeluarkan siaran pers terkait peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek. Surat itu ditanda tangani oleh Ketua Umum FPI Sobri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman.

- Advertisement -

Dalam keterangan mereka, dijelaskan rombongan Habib Rizieq diadang dan diserang orang tak dikenal (OTK). Bahkan, sempat ada penculikan terhadap enam anggota laskar pengawal Habib Rizieq.

“Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq) dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur,” tulis FPI.

- Advertisement -

FPI menambahkan, rombongan Habib Rizieq dalam perjalanan menuju pengajian subuh keluarga. Namun tak dijelaskan di mana lokasi pengajian itu. Tetapi tengah Tol Jakarta-Cikampek, FPI menyebut rombongan Habib Rizieq diserang penguntit dan OTK.

“Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB),” terang FPI.

- Advertisement -

FPI menyebut enam orang laskar pengawal Habib Rizieq sempat hilang keberadaannya karena diculik. FPI Bantah Pernyataan Polisi soal Penyerangan Menggunakan Senjata Tajam

Setelah Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers, FPI membantah apa yang telah disampaikan oleh Kapolda Metro terkait adanya penyerangan menggunakan senjata tajam.

“Fitnah itu. Anak-anak laskar itu hanya mengawal HRS, dan tidak pernah punya senjata api,” kata Munarman.

Munarman menegaskan, tak ada laskar FPI yang membawa senjata tajam dan senjata api.

“Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar kalau laskar kita membawa senjata api dan tembak menembak. Fitnah itu. Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api, kami dengan tangan kosong, kami bukan pengecut,” ucap dia.

Munarman mengutuk keras tewasnya enam anggota laskar FPI akibat baku tembak di Tol Jakarta-Karawang KM 50. Dia meminta proses hukum terhadap anggota polisi yang melakukan penembakan.

“Itu adalah pembantaian,” ucap Munarman.

FPI Bantah Ada Pengerahan Massa: Bohong, Habib Rizieq ke Pengajian

Munarman menepis adanya pengerahan massa jelang pemeriksaan Habib Rizieq di Polda Metro. Ia menyebut Polda Metro Jaya telah membuat kebohongan terkait penyelidikan itu.

“Itu membuktikan fitnah. Habib Rizieq menuju luar Jakarta bukan dalam Jakarta. Jadi kebohongan seperti itu tidak layak dikutip menurut saya,” kata Munarman.

“Tidak boleh informasi publik dijejali dengan kebohongan. Hentikan kebohongan. Habib Rizieq menuju luar Jakarta bukan dalam Jakarta,” tambah dia.

Munarman menuturkan, rombongan yang membawa Habib Rizieq dan keluarga tengah berjalan dari Sentul menuju ke Karawang untuk melakukan pengajian subuh dengan keluarga. Dalam perjalanan, sekitar pukul 12.30 WIB rombongan dikawal, menggunakan empat mobil dan dikawal empat mobil laskar.

“Di perjalanan ada yang menguntit sejak beliau keluar dari Sentul dan penguntit itu berusaha. Kita tidak tahu mereka petugas resmi atau bukan karena enggak pakai seragam berusaha memotong rombongan. Pengawal tentu saja ingin melindungi HRS. Ini reaksi normal,” tutur dia.

Identitas Enam Korban Tewas Menurut FPI

Terkait enam korban tewas, Munarman membeberkan secara singkat identitas anggota laskar yang tewas dalam baku tembak itu.

“Identitas laskar yang tewas. Ini nama panggilan dulu karena kami masih konfirmasi nama lengkapnya. Faiz, Ambon, Andi, Reza, Luthfi, Khadafi,” kata Munarman.

Munarman tidak menjelaskan identitas lebih lanjut keenam orang ini, termasuk usianya. Namun ia memastikan keenam orang ini adalah anggota laskar FPI asal DKI Jakarta.

“Kita masih cross-check dengan keluarga (soal umur). Semuanya merupakan Laskar DKI,” terangnya.

FPI juga berduka dan menganggap mereka mati syahid. Munarman memastikan apa yang telah dilakukan keenam orang ini adalah upaya melindungi Habib Rizieq.

“Ini anak-anak kita tahu persis, anak-anak ini hanya bentuk kecintaannya melawan (pihak yang mencoba mencelakakan) pimpinan kami Imam Besar (Habib Rizieq),” ujarnya.

Terdapat Institusi Negara Intai Pesantren Habib Rizieq di Megamendung

Lebih lanjut, Munarman mengatakan beberapa hari sebelum kejadian, mereka menemukan ada beberapa orang yang melakukan pengintaian di pondok pesantren milik Habib Rizieq di Megamendung, Bogor.

“Beberapa hari yang lalu memang ada beberapa pengintai di pondok pesantren Habib Rizieq yang ditugaskan oleh institusi resmi negara, yang ditugaskan mengintai 24 jam, menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya,” ujar Munarman.

Munarman mengatakan, ada komunikasi yang terjadi antara laskar yang menjaga pondok pesantren dengan para pengintai itu.

“Karena mereka terjebak dengan cara pengintaian yang tidak profesional. Ada 3 orang yang berhasil dikomunikasikan dan kita mendapatkan semua data-datanya, identitas kita dapatkan semua,” jelasnya.

Ia menyebut pengintaian tak hanya terjadi di Megamendung tetapi di beberapa lokasi lainnya termasuk di Petamburan.

“Dan Pengintaian bukan cuma terjadi di Megamendung, tapi di Petamburan sini, ada foto-fotonya kita dapatkan. Kemudian di kawasan Sentul yang kemarin ada aksi demonstrasi,” kata Munarman. (AHM)

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini