spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Di Depan Pedemo, Adian Napitupulu PDI-P: Soeharto Diturunkan, Mungkin Terulang Enggak?

 

KNews.id –  Anggota DPR Fraksi PDI-P sekaligus aktivis ’98 Adian Napitupulu bercerita mengenai Presiden kedua Soeharto yang digulingkan oleh rakyat pada 1998. Adian bertanya apakah kejadian penggulingan presiden tersebut mungkin terjadi kembali atau tidak.

- Advertisement -

Hal tersebut Adian sampaikan saat menerima massa demo yang mendesak hak angket DPR dan pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di ruang Fraksi PDI-P, Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Perwakilan massa demo berasal dari Banten Bersatu, Aliansi Mahasiswa Jawa Barat, Gerakan Sipil, dan Forum Koordinasi Nasional. Lalu, tampak pula tokoh dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yakni Ahmad Yani dan Marwan Batubara.

- Advertisement -

Mulanya, Adian bertanya apakah pemilu di Indonesia pernah diulang atau tidak. “Termasuk misalnya apakah pemilu bisa diulang, pelajari sejarah. Pernah enggak di Indonesia pemilu diulang?” tanya Adian ke sejumlah perwakilan massa demo. “Pernah,” jawab para pedemo.

“Pernah, ’97 pemilu, ’99 kembali diulang. Jadi kalau kita mau mencari jawaban, kita buka lagi sejarah itu. Pernah tidak kemudian pemilu diulang kembali, pernah, tahun berapa? 1999,” tutur Adian. Lalu, Adian kembali bertanya kepada perwakilan massa, apakah hak angket DPR pernah menjatuhkan presiden atau tidak.

- Advertisement -

Adian mengingatkan bahwa sejarah sangat mungkin terjadi kembali di masa depan. “Pernah tidak kemudian hak angket menjatuhkan presiden? Pernah enggak?” tanya Adian. “Pernah,” jawab pedemo. “Kapan? Gus Dur. Tapi, pernah enggak kemudian hak angket tidak menjatuhkan siapa-siapa?Pernah.

Artinya bahwa sejarah itu selalu berulang dari waktu ke waktu. Sehingga orang bilang satu-satunya yang kebenaran yang diajarkan pada sejarah manusia, manusia tidak pernah belajar dari sejarah. Karena selalu berulang. Apakah mungkin terjadi pengulangan? Ya mungkin saja, secara historis pernah terjadi kok,” tegas Adian.

Kemudian, Adian memberi contoh Soeharto yang baru dilantik pada Maret 1998, tetapi tidak lama kemudian diturunkan dari jabatannya. Dia kembali menyinggung mengenai sejarah yang mungkin terulang. Menurutnya, sejarah akan terulang, baik itu harus menunggu 10 tahun, 20 tahun, maupun 30 tahun.

“Kemudian, 11 Maret 98 Soeharto dilantik. 71 hari kemudian, 21 Mei diturunkan. Ia hanya dilantik 71 hari. Mungkin enggak terulang? Sejarah mengatakan pernah terjadi,” imbuhnya.
(Zs/Kmps)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini