Oleh : Faizal Assegaf
KNews.id – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diwarnai dengan kecurangan secara terstruktur, sistematis dan massif yang dilakukan Rezim Jokowi demi melanggengkan kekuasaan agar Prabowo-Gibran menang.
“Pilpres 2024 menjadi puncak dari bangkrutnya demokrasi. Aneka kejahatan tersaji dalam berbagai kecurangan dan kejahatan bernegara,” kata kritikus Faizal Assegaf di akun X, Kamis (21/3/2024).
Sejak rezim Soeharto tumbang, para elite reformasi terjebak berebut kekuasaan. Lahirlah konsensus multi partai, lucunya tak satupun partai pro gerakan reformasi menang. Arah dan tujuan agenda reformasi dibajak.
Ketiga partai tersebut menikmati seluruh ruang demokrasi busuk dan kehancuran bernegara. Gonta-ganti para penguasa di struktur eksekutif, legislatif bahkan mengendalikan ruang hitam yudikatif.
Semua aturan dan UU yang mengatur hajat politik dikontrol ketat dan dilindungi demi kepentingan pragmatis. Watak jahat terselubung di balik Orba dan Orla saling melengkapi. Rakyat menjadi objek eksploitasi tanpa kesudahan.
“Jangan biarkan rakyat terus-menerus dihinakan dengan mendemo pagar DPR dan pagar Istana. Sementara para Ketum Partai cuek dan asyik menikmati lezatnya kue pembangunan,” pungkasnya.
(Zs/NRS)