spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Bidik Rights Issue Rp 12 T, KB Bukopin akan Genjot Kredit dan Jual NPL

Dorong Kontribusi Penyaluran KUR

Di segmen UMKM, KB Bukopin mulai mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, perseroan mendapatkan kuota dari pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 500 miliar.

- Advertisement -

Direktur Bank KB Bukopin, Yohannes Suhardi mengatakan, jumlah tersebut cukup besar mengingat pada tahun-tahun sebelumnya perseroan belum banyak menyalurkan KUR. Tahun lalu, Bukopin hanya menyalurkan KUR Rp 50 miliar dan tahun sebelumnya Rp 100 miliar.

Untuk mengoptimalkan penyaluran KUR, Bukopin telah menyiapkan sejumlah strategi. “Pertama, kami akan membuat KUR Center di kota-kota yang permintaan KUR cukup tinggi,” kata Yohannes.

- Advertisement -

Kedua, Bukopin akan bekerja sama dengan para agen yang bertindak sebagi offtaker. Dengan strategi ini, perseroan bisa menyalurkan KUR ke puluhan bahkan hingga ratusan supplier dengan hanya menjalin kerjasama dengan satu pemasok atau principle.

Selain itu, untuk mendorong segemn UMKM, KB Bukopin akan fokus menyasar supplai chain dari perusahaan-perusahaan Korea tersebut. Misalnya, perseroan saat ini membiayai dealer-dealer Hyundai dengan portofolio kredit lebih dari Rp 900 miliar. “Kami sudah kerjasama dengan sektar 300 dealer Hyndai,” ujar Robby.

- Advertisement -

Di segmen ritel, BBKP fokus membiayai kredit pensiunan. Saat ini, perseroan bekerjasama dengan Taspen dan Asabri untuk pembayaran pensiun. Bukopin melihat potensi pensiunan ini sangat besar karena hanya ada 12 bank di tanah air yang bisa melayani pembayaran pensiunan.

Selain itu, Bukopin juga menyasar Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Perseroan sudah bekerjasama dengan belasan dealer hyundai untuk pembiayaan pembelian kendaraan.

Robby mengatakan, saat ini mayoritas kredit BBKP masih di segmen wholesale yakni mencapai 62,4%. Lalu segmen SME atau UMKM 11,5% dan ritel 26,14%. Namun, porsi wholesale akan diturunkan bertahap dari tahun sehingga pada 2026-2030 porsinya akan menjadi 43,9%. Lalu SME 18,7% dan ritel 39,4%.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini