Targetkan Jual Aset Bermasalah Rp 2 Triliun
Tahun ini, KB Bukopin masih akan terus melanjutkan langkah penyehatan aset untuk mencapai rasio kredit bermasalah sesuai dengan level yang sehat dari regulator.
Akhir tahun 2023, Bukopin menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ada di bawah 5% dan rasio Loan at Risk (LAR) di bawah 20%.
Robby mengungkapkan ada sekitar Rp 2 triliun lagi kredit bermasalah yang harus dijual tahun ini. “Skema penjualan aset ini kemungkinan akan sedikit berbeda dari tahun lalu. Saat ini masih dalam pembicaraan,” kata dia.
Sepanjang 2022, KB Bukopin sudah berhasil menjual Rp 5,4 triliun kredit bermasalah secara bulksales dengan menggunakan skema asset swap atau tukar gulang aset berkualitas rendah dengan surat utang.
Itu dilakukan dalam dua tahap. Pertama, BBKP pada 21 Juni 2022 telah menjual aset bermasalah dan kredit berisiko senilai Rp4,13 triliun dari 180 debitur kepada IDMB United dengan nilai jual sebesar Rp 2,65 triliun atau setara US$ 183,1 juta. Adapun mekanisme pembayaran ditempuh melalui penerbitan private bond (obligasi) senilai US$180 juta dengan tenor 5 tahun.
Kedua, Bukopin menjual NPL Rp 1,3 triliun ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan skema aset swap dimana aset berkualitas rendah dengan aset produktif berupa sukuk. (Bay/Ktn)