Bila ada yang dikatakan oleh masyarakat atau pengikutnya sebagai wali dan mendapat karamah?
Bila orang tersebut menerima “gelar” dari masyarakat tadi, maka ia telah melakukan suatu penyimpangan. Karena gelar wali tidak sama degan gelar doktor. Dan karomah tidak diperoleh melalui jalur pembelajaran, tetapi hadiah langsung dari Allah. Selain itu, karomah bukan merupakan penghormatan seseorang atas orang lain.
Orang yang mendapat karomah bukan berarti harus lebih dihormati dari orang lain yang tidak mendapatkannya. Sebab jumlah sahabat yang mendapat karomah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah mereka yang mencapai ratusan ribu. Karena karomah tidak hanya bentuk ta’yid (Pertolongan) kepada seseorang yang kuat imannya. Tetapi bisa juga disebabkan oleh kelemahan ruhiah orang yang mendapatkannya. Sehingga kekuatan ruhiahnya semakin kuat dengan karamah. Karena itulah, jumlah tabi’in yang mendapat karamah lebih banyak dari jumlah sahabat yang mendapatkannya.
Bagaimana melepaskan diri dari orang yang mengaku mendapat karamah?
Masyarakat harus tahu bahwa orang yang mendapat karamah, sesungguhnya karamahnya itu hanya untuk dirinya sendiri. Bukan untuk orang lain.