KNews.id– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud dalam sambutannya pada agenda Milad MUI ke-48 menyinggung soal pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 2024 mendatang. Dia menyatakan, MUI siap membantu menghadirkan situasi yang aman dan nyaman.
Dia mengatakan, kebijakan politik bertujuan untuk mengomposisikan dan memprogramkan sehingga MUI siap membantu membuat program-program ke depan. Saat ini, kata dia, ada sekitar 67 organisasi keagamaan yang telah hidup bersama-sama.
“Ketika bergerak dari pusat sampai daerah di situasi apapun, di situasi politik apapun, insya Allah Majelis Ulama Indonesia siap membuat situasi aman, nyaman, kepenak, enak. Jadi gak usah takut menghadapi Pemilu. Aman, nyaman, kepenak, enak,” tutur Kiai Marsudi dalam sambutan Milad ke-48 MUI yang digelar di gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, seperti dikutip dari Republika.co.id.
Kiai Marsudi berharap khidmah MUI untuk bangsa dan umat dapat terus ditingkatkan bersama-sama. Saat ini MUI telah melaksanakan roda organisasi dengan standar ISO. “Alhamdulillah terus berjalan dan di-upgrade hari demi hari.
Dalam kesempatan itu, Kiai Marsudi juga menyinggung soal fatwa-fatwa yang telah dihasilkan MUI yang dalam hal ini khususnya Komisi Fatwa MUI.
Komisi Fatwa MUI selama ini telah menetapkan fatwa-fatwa tentang masalah keyakinan dan aliran keagamaan, dan juga terkait dengan ibadah. Komisi Fatwa telah memutuskan 19 fatwa di bidang keyakinan dan aliran keagamaan. “Jadi gak usah gugup dan gagap ketika ada macam-macam aliran yang bisa diputuskan oleh MUI,” kata dia.
Terkait ibadah, ada lebih dari 50 fatwa termasuk sholat berjamaah di masa pandemi. Adapun yang berkaitan dengan masalah sosial dan budaya, Komisi Fatwa telah memutuskan lebih dari 50 fatwa.
“Di bidang produksi makanan, obat-obatan, kosmetik, ilmu pengetahuan dan teknologi, Komisi Fatwa telah menetapkan lebih dari 50 ribu fatwa. Dan keputusan untuk membuktikan kehalalan ini semua, alhamdulillah kerja keras sebagai legacy amal sholeh yang ditinggalkan oleh para pengurus pendahulu kita,” kata Kiai Marsudi. (FHD/rslnws)