spot_img
Selasa, Mei 7, 2024
spot_img

Terungkap! Ini Rencana Besar BRI hingga 2024

KNews.id- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki sederet rencana besar untuk menuju tahun 2024. Sesuai aspirasi Perseroan menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion, Perseroan bermaksud menjangkau segmen ultra mikro sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan di masa mendatang. Hal tersebut terungkap dalam prospektus rights issue BBRI yang diterbitkan pada hari ini, Senin (26/7).

Berdasarkan hasil analisis Perseroan, selama ini segmen mikro dan ultra mikro terbukti berperan sangat penting dalam menopang kemajuan ekonomi Indonesia. Namun peran yang besar tersebut tidak diimbangi dengan akses keuangan yang merata terutama di segmen ultra mikro.

- Advertisement -

Dari sekitar 45 juta usaha ultra mikro di Indonesia pada tahun 2018, hanya terdapat sekitar 15 juta usaha ultra mikro yang memperoleh akses pendanaan dari lembaga keuangan formal seperti bank, lembaga pegadaian, lembaga pembiayaan kelompok, BPR dan koperasi. Sekitar 12 juta usaha ultra mikro lainnya mendapatkan akses pendanaan dari sumber informal seperti rentenir dan keluarga/kerabat.

Sementara masih terdapat sekitar 18 juta usaha ultra mikro yang belum mendapatkan akses pendanaan sama sekali, baik dari lembaga keuangan formal maupun informal.

- Advertisement -

Dengan potensi jumlah usaha ultra mikro tersebut, Perseroan meyakini bahwa segmen ultra mikro dapat menjadi sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan dimana pemberdayaan segmen ultra mikro dapat menjadi embrio bisnis yang akan memperkuat core competence Perseroan di segmen usaha mikro dan kecil.

Saat ini, ada tiga BUMN yang memiliki peranan besar dalam pengembangan sektor UMKM khususnya segmen mikro dan ultra mikro, yaitu Perseroan, Pegadaian dan PNM. Peran ketiga BUMN tersebut dalam pengembangan segmen ultra mikro akan dioptimalisasi melalui pembentukan ekosistem ultra mikro melalui skema holding dengan Perseroan sebagai induknya dan Pegadaian dan PNM sebagai anggota holding.

- Advertisement -

Pembentukan holding ultra mikro juga dapat berdampak pada pemerataan akses keuangan terutama di segmen ultra mikro yang nantinya berkontribusi pada pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar kurang lebih 90% pada tahun 2024.

“Selain itu holding ultra mikro juga membantu penciptaan lapangan kerja khususnya di segmen ultra mikro yang merupakan salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional,” demikian disampaikan pada prospektus BBRI di Jakarta, Senin (26/7).

Untuk itu, BBRI merencanakan PUT I dengan target perolehan dana segar maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun. Perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per lembar saham.

Saat ini, BBRI masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Agustus 2021. Jika pernyataan efektif OJK keluar sesuai yang diperkirakan, maka jadwal perdagangan saham tanpa HMETD akan dimulai pada 8 September 2021.

Kemudian, pencatatan saham di BEI akan dilaksanakan pada 13 September. Selanjutnya periode perdagangan HMETD akan dilakukan pada 13-22 September 2021 dan periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 15-24 September.

Untuk tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan pada 24 September, penjatahan pesanan saham tambahan pada 27 September. Terakhir tanggal pengembalian uang pemesanan saham tambahan pada 29 September 2021. (Ade/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini