Sholichin mengatakan, ada lagi yang mempersoalkan tentang skripsinya Jokowi. Yaitu skripsi satu dipakai untuk dua orang (Joko Widodo dan Joko Wahyudi (?), pembimng skripsi yang diakui Jokowi (Kasmejo) setelah dicrosscek ternyata tidak mengakuinya.
“Ketika ditanyakan, adakan teman-teman kuliah yang pernah bersama baik sebangku atau satu kelas, tidak ada seorang pun yang mengenalnya. Sampai diadakan sayembara tidak kunjung muncul teman kuliahnya,” jelasnyaa.
Kata Sholichin, Jokowi menyebut teknik perkayuan Fakultas Hukum. Padahal di Fakultas Kehutanan UGM tidak ada program studi itu. Kejanggalan lain, ditengarai Jokowi tidak pernah kuliah atau kuliah tapi tidak tamat. Atau, jika memang pernah berwisuda, mengapa dokumen wisuda tidak ada, termasuk tidak ada yang mengaku wisuda bareng Jokowi.