spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Jokowi Menyebut Indonesia dapat Bonus dari Bijih Nikel, Faisal Basri: Kebohongan Luar Biasa!

Hasilnya, pendapatan negara dari ekspor barang bernilai tambah itu melejit secara signifikan. Bahlil merinci, pada tahun 2017 ketika ekspor dilakukan melalui barang mentah, Indonesia hanya mendapatkan US$ 3,3 miliar. Kemudian meningkat di tahun 2021 mencapai US$ 21 miliar.

“Dan tahun 2022 US$ 30 miliar,” ungkap Bahlil.

- Advertisement -

Oleh karena suksesnya hilirisasi di sektor nikel, pada tahun depan pemerintah juga mewacanakan untuk menyetop ekspor timah dan bauksit serta tembaga. Adapun sektor-sektor tersebut juga akan wajib melakukan ekspor ketika hilirisasi sudah jadi. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada, Selasa (11/10) juga memamerkan kesuksesannya dalam hal hilirisasi pertambangan nikel.

Pasca izin ekspor bijih nikel disetop, RI kata Jokowi ketiban durian runtuh hingga mencapai Rp 360 triliun melalui hilirisasi nikel menjadi barang bernilai tambah. Presiden Jokowi menyatakan, bahwa sebelum ekspor bijih nikel dilarang ekspor, pendapatan negara yang didapat dari sektor nikel ini hanya mencapai Rp 15 triliun.

- Advertisement -

“Ini sekarang sudah melompat diangka Rp 360 triliun dari Rp 15 triliun. Itu baru satu komoditi, satu barang,” terang Presiden Jokowi dalam BNI Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini