Akan tetapi, dia mengatakan, jika salah satunya tidak ada seperti ada kebocoran, tetapi tidak ada sumber api atau jauh dari sumber api, maka kebakaran dan ledakan tidak akan terjadi. Ia menjelaskan, untuk kasus kebakaran dan ledakan di Depo Plumpang perlu ada assesment sistem perpipaan yang menyalurkan BBM dari laut atau kilang-kilang dan sumber lainnya.
“Pipe link risk management atau manajemen risiko perpipaan perlu juga menjadi perhatian. Mengingat unsur yang satu ini juga dapat menambah risiko-risiko dari sebuah kebakaran dan ledakan,” katanya.
Menurut dia, untuk objek vital sebesar Depo Pertamina diperlukan adanya kuantitatif risk assesment khusus untuk kebakaran dan ledakan, termasuk apakah permukiman harus dipindahkan atau tidak. Hal tersebut juga akan memberikan pandangan seberapa jauh dampak ketika terjadi ledakan dan kebakaran terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar. (Bay/Rplk)