spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Ukraina Kecam Keras Israel!

KNews.id- Ukraina tiba-tiba mengecam Israel. Ini terkait kebijakan pengungsi di negara itu, di tengah serangan Rusia yang masih terus berlangsung ke Ukraina.

Kebijakan kuota pengungsi yang dibuat Israel dikritik Kedutaan Besar Ukraina di Tel Aviv, Kamis (17/3) waktu setempat. Ini, kata Ukraina, seperti menolak melindungi orang-orang yang berada dalam bahaya.

- Advertisement -

“Rusia melakukan genosida terhadap warga Ukraina, membunuh ribuan warga sipil. Sementara pemerintah Israel memeriksa setiap pengungsi dari Ukraina dengan ‘sisir bergigi halus’,” tulis kedutaan dalam sebuah pernyataan di Facebook.

“Kami mendesak mereka yang mengambil keputusan untuk membatalkan kebijakan kuota dan menghapus hambatan lainnya terutama ke pengungsi perempuan dan anak-anak yang melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang.”

- Advertisement -

Israel sendiri membela kebijakan mereka. Direktur Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel Tomer Moskowitz mengatakan kepada surat kabar Yedioth Ahronoth, ini wajar karena dunia memang penuh masalah.

“Dunia ini penuh dengan masalah. Hal-hal mengerikan terjadi setiap saat, dan saya tidak sinis,” ujarnya.

- Advertisement -

“Tapi apakah itu berarti kita harus menerima orang tanpa pandang bulu? Saya penjaga di gerbang negara dan saya tidak bisa membukanya untuk semua orang.”

Di bawah hukum Israel, setiap orang Yahudi atau siapa pun yang memiliki setidaknya satu kakek nenek Yahudi, memenuhi syarat untuk kewarganegaraan. Bukan hanya mereka sebagai individu tapi juga bersama dengan keluarga.

Namun Israel menyiapkan kuota 100.000 untuk warga Ukraina dan Rusia yang memenuhi syarat sebagai warga negara. Israel juga menetapkan kuota 5.000 untuk warga Ukraina yang tak memiliki hubungan keluarga.

Sebelumnya, Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mengatakan kepada CNNInternational bahwa pada Rabu malam 12 warga Ukraina ditolak di Bandara Ben Gurion Tel Aviv. Mereka dikirim kembali ke Polandia karena tidak memiliki izin masuk.

“Keputusan baru-baru ini dari kepemimpinan Israel yang bertujuan untuk membatasi masuknya orang Ukraina, secara halus, mengejutkan,” kata Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Andriy Yermak.

“Kami menganggap … sebagai langkah yang tidak bersahabat bagi warga Ukraina, yang perlu segera diperbaiki.”

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Setidaknya 3 juta warga sipil mengungsi. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini