spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Tuhan pun dapat Dipidana

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

KNews.id- Hati-hati adu domba KGB, Komunis Gaya Baru. Bila keyakinan masing-masing ummat dianggap menistakan agama. Ceramah keagamaan dianggap ujaran kebencian dan permusuhan. Bisa perang antar ummat beragama. KGB tepuk tangan.

- Advertisement -

Misalnya tentang Ketuhanan Yesus. Menurut Kristen, Yesus Kristus itu Tuhan (Matius 1 : 16). Lain lagi menurut Islam. Yesus Kristus atau Nabi Isa alaihissalam bukan Tuhan. Nabi Isa itu seorang Rasul (QS. Ali Imran: 49, Maryam: 19)

Yesus sendiri mengakui Tuhan itu Esa.

- Advertisement -

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”* (Markus 12: 28-29).

Kitab Markus 12: 28-29 sekaligus membantah Doktrin Kristen tentang Tritunggal atau Trinitas. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”*, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. (QS. al-Maidah: 73)

- Advertisement -

Demikian pula tentang Kenabian Nabi Isa alaihissalam. Dalam Matius 10:41, 13:57, Markus 6:4, Lukas 13:33, dan Yohanes 4:44, menjelaskan bahwa Yesus seorang Nabi. Sama dengan penjelasan al-Qur’an surat Maryam ayat 30 bahwa Isa alaihissalam seorang Nabi.

Bahkan Yesus Kristus menyuruh menyembah Tuhan.

“Maka berkatalah Yesus kepadanya :”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. (Matius 4:10).

Dalam al-Qur’an juga Nabi Isa alaihissalam menyuruh menyembah Allah.

وَلَمَّا جَاءَ عِيسَى بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلأبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. az-Zuhruf: 63-64)

Bisa dibayangkan jika seorang da’i atau ustadz menyampaikan al-Qur’an dianggap menebar kebencian dan permusuhan. Padahal, seorang da’i hanya menyampaikan Firman Allah subhanahahu wata’ala.

Apa mungkin, aparat hukum menganggap Tuhan, Allah Ta’ala menebar kebencian dan permusuhan? Dianggap melanggar UU ITE Pasal 28 ayat 2 jo pasal 45A ayat 2 dan Pasal 156 huruf a KUHP. Apa yang disampaikan da’i sumbernya dari al-Qur’an seperti paparan di atas.

Demikian pula, ketika seorang ustadz menyampaikan bahwa kitab agama tertentu tidak otentik atau palsu.

Adalah Prof. Bart D. Ehrman seorang teolog dalam bidang Perjanjian Baru dari Amerika Serikat. Prof. Bart D Ehrman mengungkap tentang banyak sekali kesalahan ataupun ketidaksesuaian dalam teks Perjanjian Baru. Kesimpulannya teks tersebut tidak otentik.

Seperti disebutkan juga dalam buku The Five Gospel, What Did Yesus Really Says, The Search for the Authentic Words of Yesus (1996) yang merupakan hasil seminar yang dihadiri 76 doktor teologi seluruh dunia. Kesimpulan hasil penelitian, 82 persen konten Bible tidak bersumber dari Yesus.

Lalu? Dimana logika hukum saat ceramah Ustadz Yahya Waloni dan Ustadz Abdul Somad atau Ustadz-ustadz lain dianggap menebar kebencian, permusuhan dan menistakan agama tertentu. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini