spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Situasi Mencekam di Ukraina disebut Hasil Genosida Pasukan Rusia

KNews – Situasi mencekam di Ukraina disebut hasil genosida pasukan Rusia. Saat pasukan Kremlin menarik diri dari Kyev, Ibu Kota Ukraina, terungkap aksi yang diduga kejahatan perang yang mereka lakukan. Ditemukan jenazah warga sipil berserakan di jalan-jalan kota.

Warga sipil Ukraina diduga menjadi sasaran genosida yang dilakukan pasukan Rusia. Pembunuhan massal dan warga sipil dibantai di jalan-jalan Ukraina daerah yang sebelumnya diduduki Rusia.

- Advertisement -

Pasukan Ukraina dan Jurnalis dari Barat dapat melangkah mundur untuk pertama kalinya sejak kota-kota dan desa-desa di Kyev direbut pada awal invasi.

Namun, mereka disambut situasi mencekam dengan jenazah warga sipil berserakan diduga disebabkan genosida pasukan Kremlin.

- Advertisement -

Sekitar 280 orang ditemukan tewas di desa Bucha setelah pasukan Rusia menarik diri dari ibu kota Ukraina.

Kondisi jenazah sangat mengenaskan. Ada satu jenazah laki-laki dengan tangan diikat, kata seorang jurnalis salah satu kantor berita di kota itu.

- Advertisement -

Tubuh tak bernyawa warga sipil berserakan di jalanan menyambut mereka yang datang ke desa. Kota Bucha telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina yang masih bisa dijangkau oleh kantor berita Reuters. Pemandangan yang memilukan selusin mayat berjajar di satu jalan.

Dikutip Hops.ID dari laman berita mirror.co.uk pada Senin, 04 April 2022, Kuburan massal yang berlokasi di depan gereja siap menampung jenazah warga sipil yang menjadi korban genosida. Terlihat tangan dan kaki yang mencuat dari tanah merah ditumpuk di atasnya.

Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk mengatakan, lebih dari 300 penduduk telah tewas. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, “Memang, ini adalah genosida – penghapusan seluruh bangsa dan rakyat.”

Genosida yang dilakukan pasukan Kremlin mendapat perhatian dari Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss yang terkejut atas kekejaman perang di Bucha.

Liz Truss menyuarakan dukungan untuk penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas potensi kejahatan perang di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia pada hari Minggu melakukan “pembantaian” yang disengaja di kota itu. Dia juga memerintahkan G7 untuk menjatuhkan sanksi baru yang “menghancurkan” di Moskow.

“Kami masih mengumpulkan dan mencari jenazah, tetapi jumlahnya sudah mencapai ratusan. Mayat tergeletak di jalan. Mereka membunuh warga sipil saat tinggal di sana dan ketika mereka meninggalkan desa dan kota ini,” kata kementerian yang dikutip dari Twitter.

Para pemimpin dunia menuduh Moskow atas kejahatan perang namun pihak Kremlin tetap membantah menjadikan warga sipil sebagai sasaran dan menolak tuduhan kejahatan perang.

Foto-foto yang beredar di beberapa media yang menjadi pemberitaan menunjukkan tindakan mengerikan tentara Rusia di tengah kekhawatiran banyak orang dan dianggap sebagai permulaan.

Seorang Jurnalis Ukraina Anastasiia Lapatina memberikan keterangan,”Rusia menembaki warga sipil setelah mengikat tangan mereka di belakang.

Mayat berjajar di jalanan kota, di mobil, dan halaman rumah. Kuburan massal penuh dengan jenazah tak dikenal. Banyak keluarga tidak mengetahui tentang apa yang terjadi terhadap orang yang mereka cintai.”

Gambar mengerikan lainnya dari Motizhin, di Oblast Kiev menunjukkan jenazah setengah terkubur di kuburan massal.

Wajah dan anggota badan mencuat dari tanah dan pasir tempat jenazah dibuang. Invasi yang dilakukan tentara Kremlin masih berlanjut hingga minggu ke 5 dan menjadi mimpi buruk yang menakutkan bagi banyak orang.

Seorang Jurnalis yang menjadi saksi dalam peristiwa itu menuturkan “Warga sipil dibantai oleh pasukan Rusia di bagian lain Kyev. Di Mria dan Myla, keduanya di Oblast Kyiv, total 13 jenazah di sepanjang jalan.”

Itu terjadi setelah pasukan Ukraina merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di sekitar Kyiv sejak Rusia mundur dari daerah itu di minggu ini, kata pejabat Ukraina.

“Seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah,” kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyampaikan kekhawatirannya atas kepergian pasukan Rusia dari sekitar Kyiv “Bukan penarikan yang nyata. Apa yang kita lihat adalah bahwa Rusia memposisikan ulang pasukannya dan mereka mengambil beberapa dari mereka untuk kembali dipersenjatai dan menyiapkan strategi perang mereka.”

Diperkirakan Tentara penyerang akan berkumpul kembali setelah Kremlin mengklaim bahwa mereka berkonsentrasi untuk mengkonsolidasikan keuntungan di Ukraina timur dan di sepanjang pantai selatan.

Serge Nykyforov mengatakan dalam sebuah wawancara, “Kami menemukan kuburan massal, orang-orang dengan tangan dan kaki terikat… terdapat luka tembak, lubang peluru di belakang kepala mereka. Mereka jelas warga sipil dan mereka dieksekusi.”

Kami menemukan tubuh setengah terbakar seolah-olah seseorang mencoba menyembunyikan kejahatan mereka, tetapi mereka tidak punya cukup waktu untuk melakukannya dengan benar.” (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini