Dalam keadaan panik dan skeptis, Jokowi “terpaksa” mengalihkan gantungannya kepada Prabowo yang dianggap bisa menyelamatkan dosa-dosa politik Jokowi. Tapi Jokowi belum begitu percaya dengan Prabowo. Selain Prabowo bukan tipe orang yang mydah “manut”, elektabilitas Prabowo juga secara real rendah. Dalam situasi galau ini, Prabowo coba menempel terus Jokowi untuk membuat Jokowi bisa lebih nyaman dan percaya pada dirinya.
Dalam keadaan yang masih bimbang itu, Jokowi berinisiatif membuat langkah baru, yaitu membentuk koalisi besar partai-partai koalisi Pemerintah. Karena Jokowi mengendus akan adanya “pembelotan” dari koalisi KIB untuk mendukung Anies.