KNews.id – Samuel Sekuritas Indonesia menginisiasi coverage saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI yang memiliki potensi penguatan harga ke depan. Katalis penguatan saham BRIS adalah prospek pertumbuhan yang besar, mengingat masih rendahnya penetrasi perbankan syariah di Indonesia.
Saat ini, hanya 3,9% dari total pinjaman bank di Indonesia berasal dari bank syariah, meskipun Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Kemudian, aset bank syariah menyumbang 7,2% dari total aset perbankan. Jumlah itu di bawah Kuwait sebesar 49%, Arab Saudi 63%, Qatar 27%, Uni Emirat Arab 24%, dan Malaysia 30%.
“Karena itu, kami yakin bank syariah masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh ke depannya,” tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya, yang dikutip pada Selasa (26/9/2023).
Bank Syariah Indonesia atau BSI adalah bank syariah terbesar di Indonesia, dengan angka pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 222 triliun per Juni 2023, tumbuh 16% secara tahunan. Jumlah ini mewakili sekitar 22% industri perbankan syariah Indonesia.
Ke depan, emiten berkode saham BRIS ini akan berkonsentrasi pada segmen konsumer, khususnya pinjaman payroll. Alasannya, perseroan masih mempunyai ruang untuk berekspansi di sektor tersebut mengingat besarnya basis nasabah simpanan yang mencapai 19 juta per Juni 23.
Sementara itu, Samuel Sekuritas menegaskan bahwa meski ada peningkatan biaya dana (cost of fund/CoF) BRIS pada kuartal II-2023 dari 1,57% menjadi 2%, jumlah itu merupakan kedua terendah di antara bank-bank Indonesia, setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
“Kami memperkirakan total pembiayaan yang disalurkan BSI (BRIS) mencapai Rp 315 triliun pada 2025, dengan CAGR tiga tahun sebesar 15%, sedangkan laba bersih mencapai Rp 7,6 triliun, dengan CAGR tiga tahun 21,2%,” tulis broker efek tersebut.
Di sisi lain, berdasarkan data OJK, sejak tahun 2019, bank syariah secara konsisten mengungguli bank konvensional dalam hal pertumbuhan pembiayaan, dengan CAGR lima tahun sebesar 15,3%, sedangkan bank konvensional 6%.
Selama beberapa tahun ke depan, menurut Samuel Sekuritas, BRIS akan fokus menjaga pertumbuhan pembiayaan yang solid serta mengembangkan segmen konsumer, khususnya pinjaman payroll. (Zs/ID)