spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

RR: Swasembada Pangan Bukan Pepesan Kosong kalau Jokowi Berani Pecat Menteri Pemburu Rente!

KNews.id- Tokoh nasional, Rizal Ramli optimistis Indonesia bisa kembali swasembada pangan. Asalkan, Joko Widodo bisa memanfaatkan sisa waktunya sebagai Presiden RI untuk berani dan tegas terhadap para menteri yang orientasinya memburu rente.

Menko Perekonomian era Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut meyakini bahwa perubahan yang radikal bisa membuat Indonesia kembali menjadi negara swasembada pangan dalam waktu dua hingga tahun.

- Advertisement -

Perubahan radikal itu membutuhkan sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Syarat yang paling mendasar adalah adanya kebijakan perdagangan dan kebijakan harga yang mendukung tujuan kedaulatan pangan.

“Dengan kebijakan perdagangan dan ‘pricing policy’ yang suportif terhadap tujuan kedaulatan pangan, cita-cita swasembada dapat dicapai dalam dua hingga tiga tahun,” tuturnya kepada wartawan Selasa (20/4).

- Advertisement -

Syarat lain yang tidak kalah penting adalah Presiden Joko Widodo membersihkan kabinetnya dari para pemburu rente. Sebab, tidak jarang kebijakan impor muncul karena ada rente yang menggiurkan.

“Pecat menteri-menteri pemburu rente impor,” pesannya.

- Advertisement -

Sebagaimana diketahui, swasembada pangan Indonesia semakin jauh panggang daripada api. Sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah kebutuhan dasar dalam negeri mengalami peningkatan impor yang tinggi.

Misalnya impor garam di Maret 2021 sebanyak 299.736 ton. Realisasi ini naik 275 persen dari Februari 2021 sebanyak 79.929 ton. Jika dibanding tahun sebelumnya, maka impor garam naik 54,02 persen, dimana pada Maret 2020 impor sebanyak 194.608 ton.

Sementara impor gula di kuartal I-2020 meningkat signifikan, yakni sebanyak 1,93 juta ton atau naik 42,96 persen dibandingkan dengan periode Januari hingga Maret 2020 yang sebanyak 1,34 juta ton. Begitu juga kedelai yang naik 52,7 persen dibanding bulan Maret tahun sebelumnya. Dari 167.663 ton di tahun 2020 menjadi 255.296 ton di 2021. (AHM/bcra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini