Syahganda berargumentasi, bahwa sejak Bung Karno membuat essai ‘Islamisme, Marxisme dan Nasionalisme’ pada era kolonial dulu, sekarang hanya Islam menjadi satu-satunya ajaran kehidupan yang sesuai Pancasila, yang masih relevan di Indonesia.
“Marxisme-Leninisme telah gagal karena selalu bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan Nasionalisme telah gagal karena spiritnya hilang bersama hilangnya ingatan atas era kolonialisme,” kata Syahganda, Sabtu (28/1).
Sementara Islam, menurut Syahganda selalu hadir mengetengahkan semangat keadilan, yang menjadi kerinduan mayoritas rakyat miskin kita. Syahganda pun mengimbau para ulama dan ormas-ormas Islam agar mampu melihat gelombang perubahan yang ada.
“Menjahit kebersamaan untuk mengawal arah perubahan ke depan,” terangnya.