Dalam partai politik, diperlukan kedewasaan seorang kader dalam menjalani proses demokrasi di internal partai. Apalagi, partai sudah membuka seluas-luasnya ruang dinamika dan ruang untuk berdialektika.
Dengan begitu, tak bisa lagi berpolitik atau berpartai atas dasar ngotot-ngototan atau menang-menang dalam memperjuangkan aspirasi, apalagi dendam politik pribadi atau kelompoknya.
Sebagai wujud kedewasaan dalam berpolitik, kader Nasdem yang memutuskan keluar dari partai karena tidak setuju dengan keputusan mengusung Anies Baswedan menjadi Capres, misalnya, tidak perlu lagi menimbulkan kegaduhan dengan berceloteh di media sosial, apalagi hanya karena capres yang didukungnya berbeda. Nasdem juga tak perlu berkecil hati dengan keluarnya beberapa kader. Bisa jadi, itulah risiko yang muncul di setiap keputusan politik.