Bahkan, agar iklim demokrasi tumbuh sehat, ada baiknya Nasdem membiarkan atau tak mempersoalkan bila ada kader yang keluar dari partai jika tak setuju atas kebijakan partai, termasuk dengan dideklarasinya Anies Baswedan sebagai Capres, dan menganggapnya sebagai sebuah dinamika dalam berpartai. Syukur-syukur Nasdem memberikan penghormatan atau apresiasi atas keputusan kader yang memilih keluar dari partai.
Dalam hal ini, sikap Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali yang menghormati keputusan para kader yang memilih keluar pasca pendeklarasian capres (Kompas, 6/10).
Kali ini, kita perlu memberikan acungan jempol pada Nasdem yang telah memberikan pelajaran bagaimana berpolitik dan berdemokrasi secara benar. Pasalnya, tak semua keinginan atau aspirasi pribadi maupun kelompok bisa dipenuhi parpol. Sejatinya, sejak seseorang terjun ke dalam politik atau menjadi kader parpol, ia sudah selesai dengan urusan pribadi maupun kelompoknya.