KNews.id- China putar otak untuk menyelamatkan industrinya setelah pemblokiran total yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemerintah setempat dengan cepat memutuskan untuk mengganti semua produk yang digunakan dengan hasil produksi lokal.
China berusaha meningkatkan pengeluarannya untuk mendukung kemandirian lokal. Tujuan kebijakan ini agar negara tidak lagi bergantung pada teknologi Barat. Oktober tahun lalu, pemerintah Joe Biden mengeluarkan aturan pemblokiran pada sejumlah teknologi untuk China. Tahun ini AS memperluas larangan tersebut dan kemungkinan akan terus diperbarui setiap tahunnya.
Menghadapi aturan tersebut, China meningkatkan pengeluarannya pada berbagai sektor. Laporan ini berasal dari Reuters yang mengutip tender dari pemerintah, militer, dan entitas terkait negara. Terdapat peningkatan pada upaya China ini. Tahun lalu BUMN diminta mengganti semua sistem software kantor dengan produk lokal hingga tahun 2027 mendatang.
Langkah tersebut juga diteruskan ke sektor lainnya. Dua orang sumber mengatakan target berikutnya adalah sektor telekomunikasi dan keuangan . Khusus untuk sektor keuangan, para peneliti yang didukung negara disebut keuangan digital akan jadi industri yang berpotensi diretas oleh Barat.
Tender yang dilakukan, mulai dari BUMN, pemerintah dan militer, juga terus mengalami peningkatan selama setahun terakhir. Tercatat jumlahnya dari 119 tender menjadi 235 sejak September tahun lalu. Nilai proyek juga dilaporkan meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Reuters mencatat berdasarkan database Kementerian Keuangan, jumlahnya mencapai 156,9 juta yuan.
Namun upaya ini juga terganjal kemampuan China untuk manufaktur chip nya sendiri. Jadi akan menghalangi Beijing membuat produk lokal sepenuhnya. (Zs/CNBC)