spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Isu Jokowi Penjarakan Airlangga Hartarto, Sensitivitas untuk Akbar Tanjung

Karena Akbar kemarin 5 Oktober 2022 mengeluarkan statemen-nya ” mendukung Anies sebagai bakal Capres di 2024, pernyataan Akbar ini sama persis dengan pernyataan pada tanggal 24 September 2022 yang disampaikan oleh Yusuf Kalla yang juga mantan Ketum Partai Golkar pada periode 2004 – 2009, sehingga kedua tokoh eks Ketum Partai Golkat tersebut, pada intinya secara terbuka, sama – sama  telah menjatuhkan pilihannya memberi dukungan kepada Anies Baswedan selaku bakal Capres 2024.

Maka secara garis politis pernyataan kedua tokoh Golkar ini akan besar pengaruhnya terhadap dukungan bakal suara daripada simpatisan akar rumput partai Golkar pada perhelatan akbar pileg dan pilpres 2024. Bahkan bisa jadi sebagai sinyal pemicu konflik atau pertikaian dalam tubuh kepengurusan Partai Golkar, sebelum terselenggaranya pemilu pileg dan pilpres 2024, besar kemungkinan berlanjut pelengseran Airangga dari kursi Ketum Golkar.

- Advertisement -

Maka ” isu ” yang bergulir ditengah masyarakat yang awalnya disampaikan dan dipublis melalui video, oleh Andi Arief, yang poin narasinya jika dianalogikan, punya makna, ” Jokowi sudah mengatur dan menentukan hanya 2 ( dua ) Bakal Capres pada pilpres 2024. Dan akan ” penjarakan Para Ketum KIB./ Koalisi Indonesia Bersatu,  jika tidak mengikuti arahannya “. Sehingga oleh sebab isu ini, seolah Jokowi punya legitimasi kekuasaan untuk mengintervensi partai golkar, hal ini ditengarai oleh publik, ” pemasungan ” oleh sebab adanya indikasi Airlangga Hartarto selaku Ketua KIB. punya kartu jeblok ( buruk ), terkait dugaan penyimpangan hukum yang pernah dilakukannya.

Namun Jokowi lah yang menyelamatkan dirinya dari jeratan kasus tersebut, dan publik meyakini, kartu jeblok Airlangga dimaksud terkait dugaan adanya  penyelewengan atau tindak pidana yang ada didalam arsip KPK yang melibatkan nama Airlangga, terkait kasus sangkaan adanya tindak pidana korupsi yang dilakukannya pada projek PLTU Riau di tahun 2018 dan juga namanya bersama LBP/ Luhut Binsar Panjaitan ada didalam catatan Pandora Papers , yang bisa saja berkategori ” adanya dugaan ” money laundry, dan termasuk Airlangga sebagai terlapor di Bareskrim Mabes Polri atas ancaman kekerasan yang dilakukan oleh istrinya Yanti Airlangga, terkait rumor atau isu adanya hubungan gelap antara Airlangga dengan seorang perempuan RH/ Rifa Handayani atau si Pelapor.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini