Oleh: Damai Hari Lubis, Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212
KNews.id- Akbar Tanjung bersihkan imej bahwa Golkar adalah milik Airlangga Hartarto, setelah ada isu yang mencuat di media publik ” bahwa Jokowi akan penjarakan Airlangga, jika tidak mengikuti pesan atau arahan Jokowi ” . Maka Akbar tidak sudi Golkar yang turut Ia besarkan, memiliki kesan dimata publik dan para pengurus dan anggota serta masyarakat simpatisan, seolah Partai Golkar berada dibawah kekuasaan dan pengaruh seorang Jokowi yang bukan kader atau tokoh Golkar, namun ingin mengatur – atur partai ( Golkar ) melalui Ketum Partai Golkar.
Geliat eskalasi politik didalam tubuh partai ini, semakin tinggi setelah Yusuf Kalla selaku tokoh Golkar justru mendukung Anies sebagai calon presiden di 2024, ini disampaikan Kalla, bulan lalu pada 16 September 2022, justru orang yang didukung Kalla bukan Airlangga Hartarto, selaku Ketum Golkar. Akhirnya temuan isu politik yang berkembang serta merta berimplikasi terhadap diri tokoh Golkar Akbar Tanjung mantan Ketum Golkar periode 1999 – 2004 yang muncul tiba – tiba lalu menganulir dukungan dari dirinya yang pernah Ia sampaikan tahun lalu, pada 16 Oktober 2021.
Bahwa saat itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung ” berharap Partai Golkar bisa menjadi pemenang Pemilu di tahun 2024 dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi calon presiden bisa memenangkan Pilpres 2024 “.
Namun nyatanya walau Pemilu legislatif masih 1 tahun lagi kedepan, setelah ada isu yang mencuat di media publik ” bahwa Jokowi akan penjarakan Airlangga, dan termasuk beberapa Ketum dari 3 ( Tiga ) Partai yang tergabung di KIB/ Koalisi Indonesia Bersatu, jika tidak mengikuti arahannya, agar capres Presiden 2024 hanya akan diikuti oleh 2 ( dua ) orang capres saja “. Maka sontak Akbar Tanjung selaku politisi senior di tanah air, seperti tersinggung, lalu berupaya ingin mencegah Airlangga memasung partai Golkar yang harus menuruti kemana arahan atau perintah Jokowi, dirinya pun menganulir stetemennya pada 16 Oktober 2021, setahun yang lalu.