spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

GWM Jadi Sembilan Persen, Bank Mandiri Prediksi Bakal Serap Likuditas Bank hingga Rp400 T

KNews.id-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bank besar mengakui kenaikan giro wajib minimum (GWM) Rupiah akan menurunkan likuiditas perbankan pada tahun ini.

Corporate Secretary Bank Mandir Rudi AS Aturridha memproyeksikan akan terjadi penurunan likuiditas perbankan ke level Rp 350 triliun hingga Rp 400 triliun dengan adanya kenaikan GWM Rupiah menjadi 9% di September 2022.

- Advertisement -

“Namun demikian, likuiditas perbankan di level Rp 400 triliun ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan level likuiditas sebelum pandemi yang hanya berkisar Rp 250 triliun. Oleh karena itu, kami proyeksikan perbankan akan masih tetap memiliki likuiditas yang cukup, baik untuk memenuhi kenaikan GWM maupun kebutuhan bisnis lainnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Lanjutnya, walaupun kondisi likuiditas akan semakin mengetat dengan adanya kenaikan GWM, namun untuk pemenuhan likuiditas untuk pemenuhan GWM tersebut, Bank Mandiri masih optimis bahwa dengan kondisi DPK Bank Mandiri yang diproyeksikan masih terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2022.

- Advertisement -

Serta selalu menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dan ekspansi kredit yang sehat, maka Bank Mandiri akan dapat melakukan pemenuhan GWM Rupiah sesuai dengan ketentuan BI.

Walaupun terjadi kenaikan GWM Rupiah, Bank Mandiri memproyeksikan bisnis masih akan tetap tumbuh mengingat bahwa secara umum perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia.

- Advertisement -

“Begitu pula dengan Bank Mandiri, di mana Bank Mandiri akan selalu menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dan ekspansi kredit yang sehat. Selain itu, Bank Mandiri juga senantiasa menjaga pertumbuhan DPK sesuai dengan target yang direncanakan agar dapat menyokong pertumbuhan kredit sehingga pengelolaan likuiditas dapat dilakukan secara prudent dan optimal,” pungkasnya.

Asal tahu saja, setelah mengerek GWM rupiah pada 1 Juni 2022, BI kembali meningkatkan GWM mulai 1 Juli 2022 bagi BUK menjadi 7,5% dan BUS menjadi 6%. Kemudian, mulai 1 September 2022, GWM rupiah bagi BUK menjadi 9% dan bagi BUS menjadi 6,5%. (Ach/Ktn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini