Djoko menjelaskan mitra pengemudi didominasi oleh pria 81% dengan usia terbanyak 20 – 30 tahun (40,6%). Dengan status sebagai pekerjaan utama sebesar 54% dan sebagai pekerjaan sampingan 46%.
Pendapatan mitra juga hampir sama dengan pengeluarannya di kisaran Rp 50 ribu – Rp 100 ribu per hari. Nasibnya juga semakin sulit karena jarang mendapatkan bonus dari aplikator, jarang mendapat tip, hingga harus bekerja 6 – 12 jam per hari yang dapat berpengaruh pada keselamatan pengemudi.
Belum lagi dengan adanya pemberlakuan tarif baru mempengaruhi banyaknya pemesanan, dimana sebelumnya bisa mencapai 5 – 10 kali dalam sehari, menjadi maksimal hanya 5 kali dalam sehari.
“Hal ini merupakan salah satu dampak dari penyesuaian (kenaikan) tarif yang jumlah pesanan (order) cenderung menurun, sehingga berdampak pada penghasilan pengemudi,” jelas Djoko dalam laporannya.