spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Bank di AS dan Eropa Bangkrut, OJK Buka-bukaan Sektor Jasa Keuangan RI

KNews.id-Kondisi sistem keuangan global dan bergejolaknya sistem perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa sedikit mempengaruhi stabilitas. Namun otoritas di negara tersebut bertindak cepat untuk mengatasi masalah itu dan mencegah merambatnya penularan risiko.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan di tengah dinamika perekonomian global tersebut, indikator perekonomian domestik kembali mencatatkan pertumbuhan solid. Neraca dagang melanjutkan surplus pada Februari 2023, begitu juga Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga terus berada di zona ekspansi dalam 18 bulan terakhir.

- Advertisement -

“Optimisme dan konsumsi masyarakat mencatatkan penurunan tipis yang terkonfirmasi dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel yang lazim terjadi pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Di pasar saham, IHSG sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat melemah sebesar 0,55% mtd di tengah investor non-residen yang membukukan inflow Rp 4,12 triliun. Secara ytd, IHSG turun 0,66% namun masih mencatatkan inflow investor non-residen sebesar Rp 6,62 triliun.

- Advertisement -

Penghimpunan dana melalui pasar modal melanjutkan pertumbuhan yang baik, hingga 31 Maret 2023 tercatat Rp 54,24 triliun, dengan jumlah emiten baru 24. Di pipeline, masih terdapat 107 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 123,83 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan dari sisi perbankan penyaluran kredit tercatat Rp 6.375,3 triliun tumbuh 10,64% dibandingkan periode bulan sebelumnya.

- Advertisement -

“Untuk dana pihak ketiga pada Februari Rp 7.989 triliun tumbuh 8,18% dibandingkan periode bulan sebelumnya,” ujar dia. Komposisi DPK didominasi oleh CASA (current account and saving account) atau dana murah yang relatif stabil dan tidak terlalu terpengaruh terhadap pergerakan suku bunga.

Kemudian dari sisi IKNB Pada sektor IKNB, pendapatan premi sektor asuransi mengalami kenaikan signifikan. Per Februari 2023 pendapatan premi asuransi komersial mencapai Rp 54,11 triliun atau tumbuh sebesar 9,88% yoy (Januari 2023 5,22% yoy).

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini