spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Bakrie Ikut Bermain dalam Kasus Jiwasraya?

KNews.id- Capitalinc Investment Tbk (MTFN) didirikan 11 Nopember 1983 dengan nama PT Aneka Guna Metro Leasing dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor pusat MTFN berlokasi di Menara Jamsostek, Menara Utara, Lantai 19, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

MTFN beberapa kali melakukan perubahan nama, di antaranya:

- Advertisement -
  • PT Aneka Guna Metro Leasing, 11-Nop-1983
  • Bakrie Finance Tbk, 26-Feb-2003
  • Global Financindo Tbk, 09-Jul-2003
  • Capitalinc Investment Tbk, 23-Jun-2006.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Capitalinc Investment Tbk, yaitu: Express Profitable Investment Ltd (21,10%), Roulette Capital Investments Ltd (9,32%), PT Dwina Natura (9,22%) dan PT Dwi Daya Capital (5,15%).

Pemegang Saham Pengendali dari grup Capitalinc adalah Roulette Capital Investments Ltd dan Express Profitable Investment Investment Ltd. yang merupakan Perusahaan afiliasi dari PT Samuel International. Adapun pengendali PT Samuel International adalah bu Eunice Meriati Satyono.

- Advertisement -

Pada awalnya MTFN bergerak dalam bidang jasa pembiayaan, kemudian merubah kegiatan usaha menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi pada tanggal 29 Juni 2005.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MTFN adalah bidang perdagangan umum, pengangkutan dan Jasa, serta melakukan penyertaan atau investasi pada perusahaan lain (termasuk tapi tidak terbatas pada bidang pertambangan dan energi). Kegiatan utama Capitalinc saat ini adalah sebagai perusahaan investasi yang berinvestasi dalam sektor keuangan dan energi, terutama minyak dan gas bumi.

- Advertisement -

Pada tanggal 20 Februari 1990, MTFN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MTFN (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 1990.

  • Jiwasraya Memborong Saham Capitalinc

PT Asuransi Jiwasraya membeli 291 juta (7,2%) saham PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) selama 2012. BUMN asuransi itu menilai prospek saham unit usaha Recapital Group tersebut cerah.

“Saham Capitalinc saat ini masih murah. Saya kira harganya bisa menguat begitu produksi migas perseroan meningkat,” ujar Kepala Divisi Investasi Jiwasraya Syahmirwan di Jakarta.

Dia tidak menyebutkan nilai pembelian saham Capitalinc dan saham milik siapa yang dibeli. Dalam perdagangan kemarin, saham MTFN ditutup stagnan pada level Rp 210.  Sebelumnya, Grup Recapital melalui BFC SPV Limited melepas 291,6 juta (11,6%) saham Capitalinc pada 27 Desember 2012. Transaksi itu dilakukan pada harga Rp 240 per saham atau senilai total Rp 69,8 miliar.

  • Bakrie Capital ternyata Memiliki Saham MTFN

Kecurigaan adanya hubungan afiliasi antara PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) dengan Grup Bakrie kembali mengemuka. Berdasarkan laporan keuangan MTFN per 31 Desember 2013 yang baru dirilis Kamis (22/5), salah satu anak usaha Grup Bakrie yakni PT Bakrie Capital ternyata turut memiliki saham perusahaan yang baru saja mengakuisisi Owen Holdings tersebut.

Dalam daftar pemegang saham setelah MTFN menggelar rights issue, Bakrie Capital turut menguasai saham biasa Seri A. Namun, jumlah saham Bakrie Capital disatukan dengan kepemilikan publik atas saham seri A MTFN yang sebanyak 96,3 juta lembar atau setara 0,3% dari modal disetor dan ditempatkan.

Tak hanya itu, perusahaan lain yang dekat dengan Grup Bakrie, yaitu PT Recapital Securities juga turut memiliki saham biasa Seri B MTFN. Sayangnya, MTFN pun tidak menginformasikan lebih detail jumlah maupun persentase saham yang dikuasai perusahaan miliki Rosan Perkasa Roeslani tersebut.

MTFN juga mengelompokkan kepemilikan Recapital dalam porsi publik yang jumlah totalnya sebanyak 2,9 miliar lembar atau setara 9,1% dari modal disetor dan ditempatkan setelah rights issue.

Sejatinya, Recapital sudah menjadi pemegang saham MTFN sebelum rights issue digelar. Hanya saja, Recapital tidak menjadi pemegang saham secara langsung melainkan lewat anak usahanya BFC SPV Ltd. BFC memiliki 35,56% saham MTFN. Setelah rights issue, kepemilikan BFC menyusut menjadi hanya 3,2% saham MTFN.

Pemegang saham mayoritas MTFN kini adalah PT Samuel Internasional. Perusahaan ini memeluk 87,4% saham MTFN. Maklum, Samuel memang bertindak sebagai pembeli siaga rights issue MTFN.

Sebelumnya, rencana penggunaan dana rights issue MTFN mengundang banyak tanda tanya lantaran bersinggungan dengan anak usaha Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Sebab, mayoritas dana rights issue MTFN untuk mengakuisisi 100% saham Owen Holdings (Owen) dari Densel Ventures Ltd (DVL) dan OG Resources Limited (OGR).

Owen adalah induk usaha EMP International (BVI) Ltd (EIBL) yang merupakan pemilik 36,72% working interest Blok Offshore North West Java (ONWJ).

Nilai akuisisi Owen sebesar US$ 225 juta. Dananya akan dari dua sumber, yaitu dana hasil rights issue US$ 210 juta dan kas internal US$ 15 juta. Namun, nilai akuisisi yang dibayarkan MTFN kepada DVL dan OGR senilai US$ 145 juta. Nilai ini muncul dari hasil kompensasi lantaran DVL menanggung utang US$ 80,18 juta kepada Owen.

Utang itu terdiri dari dua fasilitas. Pertama, DVL berutang US$ 30 juta ke Owen yang ditarik pada 8 Oktober 2012. Utang bertenor 26 bulan itu dikenakan bunga 17% di tahun pertama masa pinjaman dan 20% di 12 bulan sisanya. Kedua, DVL menarik utang US$ 50,18 juta dari Owen pada 1 Juli 2013.

Tenor pinjaman ini pun sama, 26 bulan. Utang ini dikenakan bunga 17% di tahun pertama dan 7% di 12 bulan sesudahnya. Menariknya, dana pinjaman yang diberikan Owen kepada DVL ternyata berasal dari pihak ketiga, yakni EMP International (BVI) Ltd (EIBL) dan PT EMP Energi Indonesia (EMPEI) yang notabene entitas anak ENRG. (FHD)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini