spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Analis: Kejatuhan Jokowi dapat Dimulai dari Ngabalin

KNews.id- Pernyataan yang disampaikan oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kepada mantan Menko Maritim Rizal Ramli mendapat sorotan publik. Pasalnya, ungkapan yang dilontarkan melalui sosial media dinilai banyak pihak tak pantas dilakukan oleh seorang pejabat publik. Sebagaimana diketahui, Ngabalin menyebut Rizal Ramli otaknya hanya septic tank.

“Kalau yang ini orangnya sangat pendendam, karena sakit hatinya dalam banget masuk sampai sumsum tulang belakang, nafsunya melebihi akal sehat dan yang tinggal di otaknya hanya septic tank, tunggu waktunya karena sudah bau tanah,” ujarnya dalam akun Twitter @AliNgabalinNew, Senin (13/9) lalu.

- Advertisement -

Menanggapi hal ini, analis sosial Universitas Bung karno menilai apa yang disampaikan oleh Ngabalin menunjukkan rendahnya kualitas pejabat publik di era presiden Jokowi.

“Ini sangat memalukan, sekelas pejabat publik kok berbicara seperti itu. Ngabalin seharusnya bisa memperlihatkan serta menunjukkan kritikan yang berkelas, apalagi dia (Ngabalin) bekerja di istana,” tulis Muda dalam keterangan resminya hari ini.

- Advertisement -

Ia menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Ngabalin juga bisa berdampak buruk bagi Jokowi. “Kalau kualitas pejabat seperti Ngabalin ini, bisa mengganggu stabilitas dan kredibilitas presiden Jokowi, mengingat Ngabalin adalah pembantunya pembantu presiden, dan ini bisa bikin Jokowi jatuh,” tambah Muda.

Selain itu menurutnya, Ngabalin juga harus bisa menilai sindiran yang disampaikan oleh pihak-pihak yang berada di luar istana seharusnya bisa menjadi dorongan untuk penyemangat pemerintah agar bisa kerja lebih baik lagi.

- Advertisement -

“Kalau gak terima kritikan, ya jangan jadi pejabat publik. Inikan awalnya karena Harsubeno diduga sebar isu soal Megawati Soekarnoputri yang akan dipolisikan, kemudian ada Ketua LBH Pelita Umat Ahmad Khozinudin menilai bahwa Jokowi lebih layak dilaporkan karena banyak menyebarkan informasi yang sampai saat ini belum ditepati.

“Misalnya saja Esemka, uang di kantong Rp 11 ribu triliun, janji kampanye soal impor pangan, dan masih banyak lagi janji Jokowi yang belum ditepati. Inikan seharusnya juga bisa menjadi kritikan orang-orang yang berada di samping Jokowi, agar jika bicara dan menyampaikan janji dipertimbangkan terlebih dahulu,” tutupnya. (AHM/bcra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini