spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Telkom Sesuai Ekspektasi, Target Harga Saham Masih Tinggi

KNews.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan pendapatan Rp 37,8 triliun pada kuartal III-2023, naik 1% (quarter on quarter/qoq) atau tumbuh 2,4% (year on year/yoy). Secara kumulatif, selama periode Januari-September 2023, pendapatan Telkom mencapai Rp 111,2 triliun atau meningkat 2,2% (yoy).

“Hal itu sejalan dengan estimasi kami 72,7% dan konsensus 73,1%,” tulis analis Samuel Sekuritas, Jonathan Guyadi dan Research Associate Samuel Sekuritas, Brandon Boedhiman dalam risetnya.

- Advertisement -

Pendapatan digital Telkom dinilai cukup stabil mencapai Rp 19,6 triliun, naik 0,6% (qoq) atau tumbuh 6,3% (yoy). Meskipun ada tekanan dari seasonalitypayload data yang stabil (4.526 pb: naik 0,3% qoq atau meningkat 9,1% yoy) dan pertumbuhan pelanggan seluler yang positif (kuartal III-2023: 158,3 juta, naik 3,3% qoq atau turun 1% yoy) dengan blended ARPU Rp 48,6 ribu (turun 2,2% qoq atau naik 8% yoy) membantu mencegah penurunan pendapatan digital.

Ke depan, bisnis seluler emiten berkode saham TLKM tersebut diperkirakan tetap positif, yang didukung oleh normalisasi pertumbuhan pelanggan dan ruang pertumbuhan yang luas untuk ARPU pada kuartal IV. “Kami melihat ada korelasi positif antara pemilu dan payload data seluler,” jelas Jonathan dan Brandon.

- Advertisement -

Terkait bisnis fixed broadband (FBB), TLKM via Indihome membukukan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun, tumbuh 2,8% (qoq) atau meningkat 4,8% (yoy) pada kuartal III-2023. Peningkatan itu didukung oleh pertumbuhan pelanggan yang positif mencapai 9,8 juta pada kuartal III-2023, naik 1,9% (qoq) atau tumbuh 8,4% (yoy). Adapun ARPU mencapai Rp 257 ribu, turun 1,2% (qoq) atau terkoreksi 4,5% (yoy).

“Kami memperkirakan persaingan ketat di sektor fixed broadband terus berlanjut untuk sementara waktu, mengingat rendahnya tingkat penetrasi layanan fixed broadband di Indonesia,” sebut Jonathan dan Brandon.

- Advertisement -

TLKM membukukan EBITDA sebesar Rp 20,7 triliun pada kuartal III-2023, meningkat 6,6% (qoq) atau naik 3,3% (yoy). Secara kumulatif, EBITDA perseroan selama periode Januari-September 2023 mencapai Rp 59,1 triliun atau turun tipis 0,7% (yoy). “Itu sejalan dengan estimasi kami 73,7% dan konsensus 73,4%,” ungkap Jonathan dan Brandon.

Sedangkan margin EBITDA meningkat menjadi 54,8% pada kuartal III-2023, dibandingkan kuartal II-2023 yang sebesar 51,9% dan kuartal III-2022 sebesar 54,2%.

“Yang menarik, biaya G&A TLKM turun menjadi 3,1% dari pendapatan pada kuartal III-2023, dibandingkan kuartal II-2023 yang sebesar 4% dan kuartal III-2022 sebesar 4,4%. Ini berkat penurunan biaya konsultan serta biaya pengumpulan (collection cost), dan biaya pemasarannya juga turun menjadi 2,5% dari pendapatan (kuartal III-2022 sebesar 2,9%), terutama disebabkan oleh sinergi pasca merger Indihome-Telkomsel,” tulis Jonathan dan Brandon.

Mengenai bottom line, TLKM membukukan laba bersih Rp 6,7 triliun pada kuartal III-2023, naik 6,5% (qoq) atau melonjak 106,1% (yoy). Secara kumulatif, selama periode Januari-September 2023, laba bersih TLKM mencapai Rp 19,5 triliun atau meningkat 17,6% (yoy). Itu juga sejalan dengan estimasi Samuel Sekuritas 73,2% dan konsensus analis 75,2%.

Laba inti mencapai Rp 7,2 triliun pada kuartal III-2023, meningkat 17% (qoq) atau naik 24,1% (yoy). Secara kumulatif, selama periode Januari-September 2023, laba inti TLKM sebesar Rp 19,5 triliun, sejalan dengan estimasi Samuel Sekuritas 75,7%.

Target Harga Saham TLKM

TLKM juga melakukan sejumlah penyesuaian dalam guidance Telkomsel. Pertumbuhan pendapatan Telkomsel kini diproyeksikan mencapai belasan persen dari sebelumnya satu digit. Margin EBITDA sekitar 50% dan belanja modal sebesar 15-16% dari pendapatan (sebelumnya 14-15%), akibat inisiatif fixed mobile convergence (FMC).

Sementara itu, TLKM memperkirakan ARPU bisnis seluler tetap relatif stabil, seiring berlanjutnya rasionalisasi industri seluler. Perseroan juga memberikan sejumlah update mengenai Infraco, dimana Infraco diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun depan. Ini akan membantu meningkatkan optimalisasi jaringan fiber TLKM. Di sisi lain, perseroan memperkirakan lelang spektrum akan dilakukan pada tahun depan.

Dengan berbagai faktor tersebut, Samuel Sekuritas mempertahankan opini positif terhadap TLKM, karena yakin bahwa dominasinya di sektor telko Indonesia akan membantu mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas dalam jangka panjang.

Namun, karena harga saham GOTO telah turun drastis hingga 31% (year to date/ytd), Samuel Sekuritas memutuskan untuk merevisi proyeksinya, mengingat TLKM berpotensi mencatatkan kerugian Rp 711 miliar dari investasi di GOTO (berdasarkan target harga saham GOTO sebesar Rp 69 dari sebelumnya Rp 130). Samuel Sekuritas menurunkan proyeksi laba bersih TLKM 2023 sebesar 5,5%.

Meski demikian, Samuel Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham TLKM dengan target harga Rp 4.500. Target harga saham yang tergolong masih tinggi itu menyiratkan estimasi EV/EBITDA 2024 sebesar 7,1 kali. Risikonya adalah persaingan yang semakin ketat.

Pada perdagangan Jumat (3/11/2023), saham TLKM bertengger di level Rp 3.570. Dengan begitu, potensi gain saham Telkom atau TLKM mencapai 26%.  (Zs/ID)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini