spot_img
Rabu, Mei 1, 2024
spot_img

Sri Mulyani Meminta Indonesia Meningkatkan Kewaspadaan, Ada Apa?

KNews.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, meskipun keniscayaan terjadi pada pemulihan ekonomi di Indonesia, namun dirinya bersama otoritas yang lain tak merasa berpuas diri.

Pasalnya dari faktor eksternal, dampak ekonomi global yang muncul juga harus diwaspadai, terutama dalam bentuk kenaikan harga-harga komoditas yang meningkat sangat cepat dan ekstrem.

- Advertisement -

Kenaikan harga komoditas yang ekstrem mendorong inflasi di level global, terutama negara-negara maju secara ekstrem melakukan pengetatan kebijakan moneter, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.

“Pengetatan kebijakan moneter, artinya interest rate atau suku bunga akan naik, likuiditas juga akan lebih ketat. Hal ini perlu untuk kita waspadai dalam implikasinya terhadap momentum pemulihan ekonomi global,” jelas Sri Mulyani dalam dalam acara Talkshow Neraca Komoditas, Senin (30/5).

- Advertisement -

Di negara mitra dagang utama Indonesia, China juga tengah mengalami melonjaknya kasus penularan Covid-19. Yang membuat Negara Panda itu melaksanakan zero policy terhadap pandemi, alias lockdown atau pembatasan kegiatan. Pembatasan kegiatan di China tentu sangat berdampak pada perekonomian Indonesia.

Belum lagi adanya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang telah menyebabkan disrupsi sistem supply dan sanksi ekonomi, yang menyebabkan harga komoditas, terutama energi dan pangan melonjak ekstrem.

- Advertisement -

“Menghadapi perubahan ekonomi dunia dan dinamika risiko yang bergeser sangat cepat, kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan merespon kebijakan secara cepat,” jelas Sri Mulyani.

“Indonesia terus melakukan berbagai langkah reformasi untuk membangun ekonomi yang lebih resilience atau kuat dan berdaya tahan serta fleksibel,” kata Sri Mulyani melanjutkan. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini