spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Senjata AS tidak Berguna Sebut Perwira Ukraina yang Ditangkap di Mariupol!

KNews – Senjata AS tak berguna sebut perwira Ukraina yang ditangkap di Mariupol. Seorang perwira militer Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-36 Ukraina, Vladimir Baranyuk menyebut bahwa senjata anti-tank kiriman AS, Javelin, tidak berguna dalam pertempuran di Mariupol.

Dilansir dari RT, perwira itu mengatakan pasukannya yang membela Mariupol tidak dapat menembakkan satu pun rudal anti-tank Javelin kiriman dari AS.

- Advertisement -

Sistem anti-tank Javelin buatan AS sebelumnya telah dipuji karena keefektifannya oleh pejabat Washington dan oleh Media Barat disebut menjadi simbol perlawanan Ukraina dalam konflik dengan Rusia.

Tetapi komandan marinir Ukraina yang tertangkap selama pertempuran di Mariupol telah mengungkapkan bahwa perangkat keras itu tidak benar-benar sesuai dengan klaim pihak Washington.

- Advertisement -

“Javelin tidak terbukti berguna, terutama dalam perang perkotaan,” kata Kolonel Vladimir Baranyuk, komandan Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-36 Ukraina.

“Kami bahkan tidak bisa meluncurkannya. Saya pikir itu sama sekali tidak berguna di lingkungan perkotaan, karena selalu ada sesuatu yang menghalangi,” jelasnya dikutip Hops.ID pada 9 Mei 2022.

- Advertisement -

Unit Baranyuk juga dipersenjatai dengan Next-generation Light Anti-tank Weapons (NLAWs), yang dipasok oleh Inggris, tetapi ia menyebut senjata itu masih memiliki kekurangan.

“Mengenai peluncur rudal NLAW, kami lebih sering menggunakannya daripada Javelin, tetapi memiliki masalah tersendiri dengan baterai yang terkuras dalam kondisi dingin, sehingga tidak mungkin diluncurkan,” katanya.

Rudal Javelin buatan AS dilengkapi dengan panduan inframerah yang dapat memudahkan ‘serangan atas’ untuk menyerang atap tank, yang merupakan bagian paling rentan dalam komponen tank.

Lebih dari 5.000 senjata anti-tank Javelin telah dipasok ke Kiev oleh Washington.

Senator Republik Roy Blunt dari Missouri mengatakan pekan lalu bahwa Washington menyumbang sepertiga dari persediaan AS dari sistem tersebut, dan London telah menyuplai lebih dari 4.000 NLAW dan rudal anti-tank lainnya.

“Javelin telah terbukti sangat, sangat efektif dalam pertarungan ini,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada bulan April, merujuk pada konflik di Ukraina.

Namun menurut Kolonel Vladimir Baranyuk, komandan Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-36 Ukraina mengungkap bahwa rudal tersebut tidak terlalu berguna untuk diluncurkan di perang perkotaan.

Baranyuk dan marinirnya telah ditugaskan untuk menjaga pinggiran utara Mariupol, sebuah kota pelabuhan strategis di tenggara Ukraina. Komandan Baranyuk ditangkap karena upayanya gagal untuk melarikan diri dari kota.

Bersama beberapa orang lainnya, Kolonel Baranyuk menyadari bahwa janji Kyiv untuk mengirim bantuan kepada pasukannya yang dikepung adalah kebohongan.

Mariupol adalah kota yang paling berat mengalami kehancuran akibat pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Kota ini sekarang hampir seluruhnya dikendalikan oleh pasukan Rusia, dengan pabrik baja Azovstal, di mana prajurit Kyiv dan pejuang nasionalis dari Batalyon Azov yang masih bersembunyi, sekarang menjadi kantong terakhir perlawanan Ukraina di Mariupol. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini