spot_img
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

Rusuh Morowali Utara, TKA RRC Menyerang Terlebih Dulu Pekerja Lokal

TKA RRC disebut memulai penyerangan
Karena diserang, para pekerja beraksi menyerang balik pekerja RRC sampai terjadilah kerusuhan dan keributan yang mengakibatkan hilangnya nyawa pekerja.

Tempo lalu menanyakan kembali, apakah keributan tersebut dipicu oleh penyerangan TKA RRC. Katsaing menjawab, “Iya, mereka yang nyerang duluan. Indonesia itu tidak pernah mau menyerang RRC, ngapain? Seandainya RRC nggak menyerang, nggak akan terjadi apa-apa. Saya yakin itu,” katanya.

- Advertisement -

Lebih jauh Katsaing menilai, manajemen PT GNI tidak bisa mengorganisir TKA RRC dengan baik, dan tidak bisa memberikan pemahaman dengan baik. Ia pun memastikan pada dasarnya para pekerja asal Indonesia tidak benci dengan orang Cina.

“Kita ini tidak benci orang RRC, ngapain kita benci? Justru mereka itu bila perlu kita rekrut dalam satu wadah serikat, jika memang itu ada aturan yang mengatur. Karena mereka juga terzalimi,” tuturnya.

- Advertisement -

Adapun tuntutan dari serikat pekerja adalah persoalan ketenagakerjaan yang sudah lama diperjuangkan sebetulnya. “Masalah ini sebenarnya sudah lama, persoalan ketenagakerjaan ini. Adapun bahasa-bahasa yang berkembang bahwa ada provokator dan sebagainya, bukan mengarah pada persoalan. Karena kami melihat pemerintah berupaya mencuci tangan, lepas tangan terkait masalah persoalan ini,” ujar Katsaing.

Tempo berusaha menghubungi PT GNI untuk mengkonfirmasi hal ini. Namun, hingga berita ini ditayangkan, permintaan konfirmasi belum direspons. Tetapi, PT GNI telah mengeluarkan keterangan resmi melalui laman resminya.

- Advertisement -

“Perusahaan juga menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar,” tulis Direksi PT GNI dalam laman resminya, Senin, 16 Januari 2023.

PT GNI, dalam keterangan tertulisnya, juga meminta agar masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru. (Ach/Tmp)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini