spot_img
Sabtu, Mei 18, 2024
spot_img

Pundi-pundi Cuan Telkom, Target Harga Saham Naik

 KNews.id – Kalangan analis menilai bahwa PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mempunyai prospek jangka menengah yang sedikit lebih bullish. Telkom memiliki posisi unik di bisnis fixed mobile convergence (FMC) dan akan mulai berdampak positif terhadap penjualan.

“Sementara, kami memperkirakan strategi ekspansi HDC (hyperscale data center) di Tanah Air dan regional akan meningkatkan pendapatan pada 2025,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis dalam riset terbaru. BRI Danareksa Sekuritas baru-baru ini turut menghadiri TLKM’s Analyst Day.

- Advertisement -

Menurut Niko, pihaknya sedikit menaikkan proyeksi laba per saham (EPS) Telkom tahun 2023, 2024, dan 2025 masing-masing sebesar 2,8%, 2,2%, dan 1,9%.

Manajemen Telkomsel telah mengidentifikasi produk-produk yang terjangkau bagi pelanggan rumah tangga Indihome di pasar luar Jawa. Beberapa di antaranya memiliki pangsa pasar mencapai 95%, yang bisa dijual silang dengan FMC.

- Advertisement -

Mengenai bisnis HDC, Niko mengungkapkan bahwa Telkom tengah mengejar kemitraan strategis dan ekspansi regional untuk mendapatkan prospek yang menarik. Menurut Grand View Research, tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) kapasitas pusat data (data center/DC) Indonesia diperkirakan mencapai 33% untuk periode 2022-2031, yakni dari 98 MW menjadi 1.256 MW. Sedangkan pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik diprediksi sebesar 18,4% untuk periode 2021-2025, seiring pergeseran permintaan ke pasar negara berkembang.

Untuk menangkap peluang pasar, emiten berkode saham TLKM tersebut melakukan ekspansi regional di Hong Kong dan Singapura. TLKM menyediakan konektivitas end-to-end dan berharap dapat meniru hal ini di pasar regional melalui pencarian investor strategis. TLKM menetapkan target jangka panjang untuk membangun kapasitas HDC sebesar 400 MW pada 2030 untuk menangkap tren industri di pasar domestik dan regional.

- Advertisement -

Rekomendasi & Target Harga Saham

Lebih lanjut Niko menjelaskan, TLKM merevisi panduan grup untuk pendapatan dan EBITDA 2023 menjadi satu digit rendah hingga menengah dari sebelumnya satu digit menengah. Alasannya, lebih banyak tekanan dari bisnis lama.

Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan proyeksi kinerja TLKM tersebut sebesar 2,8%, 2,2%, dan 1,9% untuk periode 2023, 2024, dan 2025. Begitu juga dengan target harga saham TLKM direvisi naik menjadi Rp 4.600 dari sebelumnya Rp 4.400. Hal itu mempertimbangkan prospek jangka menengah bisnis FMC dan HDC yang lebih optimistis.

“Kami menegaskan kembali rating ‘beli’ saham TLKM. Adapun EV/EBITDA saat ini sebesar 4,6 kali, -1SD rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 5,9 kali dan kompetitornya di 4,4-5,2 kali,” pungkas Niko.

TLKM membutuhkan investasi sebesar US$ 4,4 miliar untuk menjadi pemain utama di industri pusat data (data center) Asia Tenggara. Dana setara Rp 67,68 triliun itu akan digunakan perseroan untuk membangun data center berkapasitas 400 megawatt (MW) hingga 2030.

Pembangunan pusat data berkapasitas jumbo tersebut menjadi komitmen TLKM untuk tampil sebagai salah satu pemimpin di industri data center ASEAN. Sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi nasional, target tersebut dinilai tidak sulit bagi perseroan. (Zs/ID)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini