spot_img
Sabtu, Mei 18, 2024
spot_img

Raup Rp 31 T, BRI Jadi Emiten dengan Laba Terbesar di BEI

KNews.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI berhasil menorehkan kinerja keuangan yang positif selama semester I 2023. Ini berkat pertumbuhan kredit mikro dan rasio dana murah (CASA) yang tinggi, perbaikan rasio efisiensi hingga semakin solidnya kinerja anak usaha.

Hal tersebut semakin mengokohkan raihan laba bersih BRI dari tahun ke tahun, termasuk sejak 2007 hingga paruh pertama 2023.

- Advertisement -

Bahkan, perolehan laba bersih semester I tahun ini yang mencapai Rp31,07 triliun sudah hampir mendekati laba bersih tahun penuh 2021 yang sebesar Rp31,07 triliun. (Lihat grafik di bawah ini).

- Advertisement -

BRI menjadi peraih laba bersih terbesar di antara perbankan RI, yakni Rp29,42 triliun selama paruh pertama 2023.

Tidak hanya di antara raksasa perbankan, BRI juga merupakan emiten dengan laba terjumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama semester I tahun ini.

- Advertisement -

BRI berhasil mencatat kinerja impresif pada paruh pertama tahun ini dengan mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk (laba bersih) sebesar Rp 29,14 triliun, naik 18,7% yoy.

Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 1,43% menjadi Rp 65,54 triliun pada semester I-2023.

Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak 63,71% menjadi Rp 20,05 triliun. Rasio beban bunga terhadap bunga enam bulan pertama tahun ini pun membengkak jadi 23,42%, dari yang sebelumnya hanya 15,93%.

Pada penyaluran kredit, BRI secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.202,13 triliun, meningkat 5,54% yoy pada semester I-2023.

Pendorong pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro. Emiten bersandi BBRI ini mencatat kredit mikro tumbuh double digit 11,41% yoy menjadi Rp 577,94 triliun. Dengan demikian kredit mikro berkontribusi 48,08% terhadap total penyaluran pembiayaan kepada pihak ketiga.

Total sumbangsih kredit UMKM terhadap portofolio BRI mencapai 84,48%, atau secara nilai mencapai rekor sebesar Rp 1.015,54 triliun. Ini menjadi kali pertama kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun. Dengan ini, target BRI untuk mencapai rasio kredit UMKM 85% akan tercapai lebih cepat.

Terkait perkembangan Holding Ultra Mikro (UMi), hingga akhir kuartal II 2023 Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro dengan didukung 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro). Pertumbuhan kredit itu membawa aset BRI naik 9,21% yoy menjadi Rp 1.805,15 triliun.

Selain itu, penyaluran kredit yang optimal turut membuat cost of credit Bank BRI turun dari semula 3,11% pada triwulan kedua 2022, kini menjadi 2,26% saja di triwulan kedua 2023.

Rasio Keuangan BRI

Pertumbuhan kredit tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross per Juni 2023 sebesar 3,1% turun 22 basis poin (bps). Kemudian rasio NPL net turun 10 bps menjadi 0,76%.

Berdasarkan rasio keuangan, bank masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit hingga akhir tahun. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BRI sebesar 87,83% dengan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) 24,65%.

Pertumbuhan kredit yang positif membawa aset BRI naik 9,21% yoy menjadi Rp 1.805,15 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp 1.245,11 triliun per 30 Juni 2023.

Penopang utama pertumbuhan DPK BRI bersumber pada dana murah (CASA) yang tercatat tumbuh 10,13% yoy menjadi Rp815,42 triliun. Porsi CASA (Giro dan Tabungan) BRI pun terus meningkat, dari sebesar 65,12% pada kuartal II 2022 menjadi 65,49% pada periode yang sama 2023.

Berdasarkan rasio keuangan, bank masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit hingga akhir tahun. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BRI sebesar 87,83% dengan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) 24,65%.

Dari segi rasio profitabilitas, return on asset (ROA), yang dihitung menggunakan laba setelah pajak dibagi dengan rerata total aset, BRI tumbuh dari 3,11% per 30 Juni 2022 menjadi 3,14% pada 30 Juni 2023.

Metrik penting lainnya, return on equity (ROE), menggunakan perhitungan laba setelah pajak dibagi dengan rata-rata ekuitas, BRI juga meningkat menjadi 18,4% per semester I-2023 dari periode yang saham tahun sebelumnya 17,08%.

 

Pemberdayaan UMKM

Seiringnya dengan keberhasilan BRI dalam menjaga performa keuangan yang konsisten, BRI terus berkomitmen untuk menguatkan dimensi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) secara menyeluruh dalam seluruh aspek bisnis dan operasional perusahaannya.

Sampai akhir Triwulan II 2023, sekitar 67,2% dari total portofolio kredit BRI, setara dengan Rp732,3 triliun, telah diberikan dalam bentuk kredit yang mengikuti prinsip-prinsip ESG. Salah satu pilar utama pertumbuhan kredit ESG BRI adalah pemberdayaan UMKM dalam aspek sosial.

Sebagai contoh, program Desa BRILian telah mencakup 2.449 desa di seluruh Indonesia hingga akhir Triwulan II 2023. BRI memberikan berbagai pelatihan kepada desa-desa tersebut, seperti manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan, komunikasi, dan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa, pengurus BUMDes, dan pelaku UMKM di desa-desa tersebut.

Sementara itu, dalam program Klasterku Hidupku, BRI telah memberdayakan 17.418 klaster usaha di seluruh Indonesia. Klaster-klaster ini telah menerima setidaknya 1.155 pelatihan dan literasi, serta 372 bantuan untuk sarana dan prasarana produktif.

Tidak hanya itu, program Rumah BUMN BRI saat ini juga mencakup 54 Rumah BUMN, yang memberikan dukungan kepada lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah menyelenggarakan lebih dari 10 ribu pelatihan. (Zs/CNBC)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini