spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

NATO Warning Taliban, Siap Serang Afghanistan!

KNews.id- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (The North Atlantic Treaty Organization/NATO) mewanti-wanti Taliban. Kelompok itu mengatakan akan menyerang Afghanistan jika negara tersebut kembali menjadi tempat berkembang biak terorisme di bawah kepemimpinan Taliban.

Peringatan yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ini muncul setelah kelompok Taliban berhasil menguasai dan menduduki istana kepresidenan di Kota Kabul, Afghanistan sejak akhir pekan lalu.

- Advertisement -

“Mereka yang sekarang mengambil alih kekuasaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa teroris internasional tidak mendapatkan kembali tempatnya (di negara tersebut),” kata Stoltenberg kepada wartawan, dilansir dari Reuters, dikutip Rabu (18/8).

“Kami memiliki kemampuan untuk menyerang kelompok teroris dari jarak jauh, jika kami melihat kelompok teroris kembali mencoba membangun diri mereka sendiri dan merencanakan, mengatur serangan terhadap sekutu NATO dan negara mereka,” tambahnya.

- Advertisement -

Stoltenberg juga meminta Taliban untuk memfasilitasi keberangkatan semua orang yang ingin meninggalkan negara itu. Ia juga mengatakan bahwa sekutu pertahanan Barat setuju untuk mengirim lebih banyak pesawat evakuasi ke Kabul. Pada saat yang sama, Stoltenberg menyatakan frustasi dengan kepemimpinan Afghanistan. Ia menyalahkannya karena dengan mudah direbut Taliban.

“Sebagian dari pasukan keamanan Afghanistan bertempur dengan berani,” kata Stoltenberg.

- Advertisement -

“Tetapi mereka tidak dapat mengamankan negara, karena pada akhirnya kepemimpinan politik Afghanistan gagal melawan Taliban dan mencapai solusi damai yang sangat diinginkan orang Afghanistan.”

Operasi besar pertama NATO di luar Eropa terjadi pada 2001 silam. Saat itu merupakan pertarungan melawan al Qaeda, organisasi militan yang bertanggung jawab atas serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS).

Kelompok al Qaeda tersebut dipimpin oleh Osama Bin Laden, yang juga salah satu gerilyawan Taliban. Dua dekade kemudian, tepatnya pada Mei 2021, NATO mengakhiri operasi militer mereka.

Namun, kelompok Taliban dengan cepat bergerak maju, merebut kota-kota terbesar di Afghanistan hanya dalam beberapa hari. Pengambilalihan Kabul, ibu kota Afghanistan secara tiba-tiba, menyebabkan ribuan orang putus asa dan mengungsi ke bandara untuk pergi dari negara tersebut bahkan beberapa warga tewas dalam peristiwa tersebut.

Seorang pejabat keamanan Barat di ibukota Afghanistan mengatakan lebih dari 2.200 diplomat dan warga sipil telah dievakuasi dengan penerbangan militer keluar dari Kabul per Rabu. Namun belum ada kejelasan kapan penerbangan sipil akan dilanjutkan dari Kabul. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini