“Ini bukan kebijakan yang memang harus wajib menggunakan gas [air mata], tetapi ada sesuatu yang diusut kepolisian untuk mengambil tindakan. Perlu diapresiasi juga [polisi],” kata pria yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Jatim itu.
“Ini bukan kebijakan pemerintah melanggar kebijakan FIFA [soal aturan larangan penggunaan gas air mata di dalam stadion], tetapi kebijakan oknum, sehingga ini alasan pemaaf bagi kita di dunia internasional,” ucap Riyadh menambahkan.
- Advertisement -
Sebanyak 131 korban meninggal dunia akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam. (AHM/cnn)